Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Niccolo Canepa Bertekad Beri Podium MotoE untuk Yamaha

Kesibukan Niccolo Canepa kian menjadi musim ini, setelah namanya terdaftar dalam WithU GRT RNF MotoE.

Niccolo Canepa,  GRT Yamaha WorldSBK Team

Niccolo Canepa, GRT Yamaha WorldSBK Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Pria 33 tahun tersebut berpartisipasi di Kejuaraan Balap Ketahanan Dunia (EWC), CIV Superbike, menjadi pembalap tes Yamaha WSBK serta melatih empat rider Yamaha di ajang tersebut.

Sejatinya balap motor listrik tak asing bagi Canepa. Ia berlaga di sana pada musim 2019 dan 2020 bersama LCR E-Team. Sayangnya, rider Italia tersebut tak pernah menyentuh podium dan berada di peringkata kesembilan klasemen.

“Saya gembira kembali ke MotoE. Bagi saya, juga lebih mudah karena melaju untuk Yamaha. Jadi saya merasa berada di dalam keluarga yang sama,” ia menuturkan dalam peluncuran tim RNF Racing, dikutip dari GPOne.

“Saya beberapa kali dekat dengan podium di masa lalu dan saya tampaknya sudah menemukan cara terbaik mengendarai motor. Kemudian, sayangnya, setelah posisi keempat di Misano, saya terhempas di Le Mans dan saya harus start di urutan paling buncit pada balapan terakhir.”

Pelatih juara dunia WSBK 2021, Toprak Razgatlioglu, tersebut menjelaskan alasannya absen dari grid musim 2021. Jadwal MotoE kala itu sering bentrok dengan balap ketahanan.

Baca Juga:

Ia ingin menebus kekosongan tersebut dengan podium mulai tahun ini. Canepa akan berbagai paddock dengan Bradley Smith.

Sebelum mencapai targetnya, mantan rider MotoGP itu harus memulihkan fisiknya selepas menjalani operasi kaki.

“Pergelangan kaki saya masih bengkak, tapi ada dua pekan untuk memulihkan diri sebelum tes EWC. Lagipula, balapan perdana pada kedua kompetisi masih jauh,” ia menjelaskan.

Canepa mengakui tantangan dalam MotoE sangat besar karena paket motor sama, keluaran Energica, dengan opsi ban serupa. Tinggal bagaimana pembalap bisa mencari potensi yang bisa dimaksimalkan.

“Tidak ada alasan. Ban sama, motor juga, jadi perlu memberikan yang maksimum. Perlu mencari cara untuk beradaptasi secepatnya dengan gaya balap. Ini juga sebuah kemampuan yang tidak dimiliki semua pembalap,” tuturnya.

“Balapan yang berdurasi sangat pendek menjadi hiburan karena tidak ada yang punya strategi. Kami semua harus mendorong hingga batas sejak awal sampai akhir dan menjadi pertarungan berat sekaligus indah ditonton.

“Kompetisi selalu dimainkan hingga balapan terakhir dan tikungan terakhir.”

Niccolo Canepa, Team LCR

Niccolo Canepa, Team LCR

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Francesco Bagnaia Tak Tertarik Uji Motor MotoE Ducati
Artikel berikutnya Gresini MotoE Tumpukan Harapan pada Duet Ferrari-Finello

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia