Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Adaptasi Cepat Kunci Nicholas Latifi Hadapi F1 2022

Pembalap Williams, Nicholas Latifi, mengatakan menjadi fleksibel dan mampu beradaptasi merupakan kunci untuk membuat progres dalam regulasi baru Formula 1.

Nicholas Latifi, Williams

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Latifi meyakini dirinya telah mendapatkan pelajaran besar sepanjang musim 2021 untuk memahami semua hal yang ada di F1.

Itu membuatnya berhasil menunjukkan peningkatan pada paruh kedua musim bersama Williams, dan semakin mendekati kecepatan rekan setimnya, George Russell, di kualifikasi.

Pembalap asal Kanada itu juga berhasil mendapatkan poin pertamanya di F1 dengan finis ketujuh di Grand Prix Hungaria, satu posisi lebih tinggi di atas Russell. Ia juga mencapai P9 pada GP Belgia.

Tahun ini, Nicholas Latifi akan bertandem dengan Alex Albon, yang juga rekan setimnya ketika berada di Formula 2 bersama tim DAMS pada 2018.

Kendati di atas kertas, Albon memiliki performa jauh lebih baik, prinsipal Williams Jost Capito menegaskan tak ada pembalap nomor satu dalam timnya.

“Pelajaran terbesar yang bisa dipetik adalah betapa pentingnya menjadi fleksibel dan beradaptasi, bergantung pada situasi, cara mengendalikan mobil,” kata Latifi.

“Terutama jika itu bukan cara yang Anda sukai. Dari banyak hal yang saya dengar orang-orang mengatakan tentang mobil 2022 dapat menjadi masalah, dengan potensi lebih sulit untuk dikendarai.

“Saya pikir sebagai seorang pembalap, adaptasi adalah salah satu keterampilan dan kualitas terpenting yang harus Anda miliki.

“Karena Anda tahu bahwa terkadang ada situasi di mana segalanya tidak seperti yang Anda harapkan. Seperti Anda tidak dapat memprediksi dengan tepat apa yang akan dilakukan mobil, dengan kondisi lintasan."

Baca Juga:

Tahun ini, sebenarnya menjadi kesempatan bagi Nicholas Latifi untuk menunjukkan kemampuannya, karena menjadi musim keduanya di F1.

Tapi, perubahan regulasi mengharuskannya belajar lebih banyak lagi dan kembali beradaptasi dengan aturan baru.

“Adaptasi mungkin adalah hal terbesar, terutama di F1, di mana tidak ada yang akan sempurna. Mobil selalu bisa sedikit lebih baik, mengendarainya selalu bisa sedikit lebih baik, hanya perlu beradaptasi dengan bagaimana cara terbaik mengendarai mobil, yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan Anda,” ujarnya.

“Ini mungkin bukan sesuatu yang baru, karena itu adalah sesuatu yang pernah saya alami sebelumnya di kategori junior.”

Nicholas Latifi, Williams FW43B

Nicholas Latifi, Williams FW43B

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Nicholas Latifi meyakini apa yang telah dipelajarinya sepanjang tahun lalu, dan apa yang terjadi dalam beberapa balapan terakhir musim 2021 akan berlanjut pada tahun ini.

“Saya pikir setiap kali Anda beralih dari tahun rookie Anda ke tahun kedua dalam olahraga apa pun, mungkin selalu ada peningkatan terbesar dan keuntungan terbesar di semua aspek,” ucapnya.

“Bukan hanya soal mengemudi, tetapi berada di lingkungan F1, lingkungan tim, menjadi lebih nyaman di semua situasi yang Anda hadapi di F1 yang tidak pernah Anda hadapi di kategori junior.

“Itu tidak selalu dibuktikan pada catatan waktu, tapi itu bukan hal yang penting saat ini untuk posisi kami sekarang.

“Ini hanya soal terus membangun kepercayaan diri saya, kepercayaan diri dengan tim, dan ke arah mana tim akan melangkah sekarang. Ini waktu yang sangat menarik.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bagaimana Suspensi Mobil Formula 1 Berfungsi?
Artikel berikutnya Mick Schumacher Merasa Gabung Mercedes Tak Jamin Kemenangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia