Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan Mengapa F1 GP Singapura Termasuk Ekstrem

Setelah absen dari kalender Formula 1 pada 2020 dan 2021 karena Covid-19, Grand Prix Singapura akhirnya bisa kembali digelar pada akhir pekan nanti (30/9 – 2/10/2022).

Sebastian Vettel, Ferrari SF71H, passes the Singapore Flyer ferris wheel

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Sirkuit jalan raya Marina Bay akan kembali menggelar GP Singapura, balapan malam hari yang menjadi putaran ke-17 Kejuaraan Dunia Formula 1 2022.

Sejak kali pertama menggelar F1 pada 2008, GP Singapura memiliki daya tarik tersendiri sekaligus menjadi favorit bagi penggemar dan para pembalap.

Maklum, selain digelar pada malam hari, trek yang digunakan merupakan jalan-jalan raya yang biasa dilalui warga negara kota tersebut dalam keseharian mereka.

Banyak momen sulit dilupakan di GP Singapura. Sebut saja kecelakaan yang sengaja dilakukan Renault dengan meminta Nelson Piquet Jr menabrakkan mobil ke dinding pembatas agar rekan setimnya Fernando Alonso diuntungkan.

Baca Juga:

Insiden yang terjadi pada GP Singapura perdana, 2008 – balapan ke-800 Kejuaraan Dunia F1 – tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Renault Crashgate.

Atau, senggolan yang terjadi saat start pada GP Singapura 2017, yang sangat terkenal karena melibatkan tiga nama top: Sebastian Vettel, Max Verstappen, dan Kimi Raikkonen.

Selain sejumlah insiden berbau kontroversi, GP Singapura juga terkenal karena menjadi salah satu balapan terberat dalam kalender F1, yang menuntut pembalap memodifikasi persiapan mereka agar beradaptasi dengan kondisi trek yang unik.

Paling tidak ada dua faktor yang menjadi alasan mengapa GP Singapura termasuk lomba ekstrem dan sangat menuntut kesiapan tim dan pembalap yang prima.

Kelembaban Udara

Inilah faktor utama yang membuat GP Singapura tergolong ekstrem. Logikanya, balapan pada malam hari seharusnya dingin. Namun, letak geografis Singapura yang berada sekira 137 km dari garis khatulistiwa, membuat kelembaban relatif tinggi.

Pada bulan September, saat GP Singapura biasa digelar (tahun ini lomba dilangsungkan pada tanggal 2 Oktober), kelembaban pada siang hari berkisar 95%.

Kondisi tersebut mungkin tidak terlalu bermasalah bagi para tim dan pembalap karena tetap memakai waktu di Eropa. Itu artinya, mereka tidur pada siang hari karena Singapura tujuh jam lebih cepat daripada Inggris.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10, berada di depan Sebastian Vettel, Ferrari SF90, Max Verstappen, Red Bull Racing RB15, Valtteri Bottas, Mercedes AMG W10, Alexander Albon, Red Bull Racing RB15, Carlos Sainz Jr., McLaren MCL34, dan pembalap lain seusai start F1 GP Singapura 2019.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W10, berada di depan Sebastian Vettel, Ferrari SF90, Max Verstappen, Red Bull Racing RB15, Valtteri Bottas, Mercedes AMG W10, Alexander Albon, Red Bull Racing RB15, Carlos Sainz Jr., McLaren MCL34, dan pembalap lain seusai start F1 GP Singapura 2019.

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Pada malam, saat semua sesi dijalankan, kelembaban di Singapura bisa turun menjadi sekira 80% atau tidak jauh dari angka tersebut.

Tingginya kelembaban jelas berbanding lurus dengan suhu udara. Dengan racing suit yang terdiri dari beberapa lapisan bahan antiapi Nomex, plus kokpit mobil yang menempel langsung ke area mesin dan berbagai sistem elektrik, suhu yang dirasakan pembalap bisa menembus sekira 60 derajat Celsius.

Balapan Sangat Alami

Dengan panjang lintasan 5,063 km dan 23 tikungan dari start sampai finis, Marina Bay termasuk sirkuit yang panjang untuk kategori jalan raya.

Namun, karena lintasan lurus terpanjang hanya 800 m di Raffles Boulevard – atau area antara Tikungan 5 sampai 7 – para pembalap tidak akan banyak memiliki waktu untuk rileks, yang biasa mereka lakukan di trek-trek lurus.

Tikungan 7 yang mengarah ke kiri pada akhir Raffles Boulevard straight juga terkenal sebagai spot terbaik untuk melewati lawan. Itu artinya, pembalap harus piawai menentukan waktu pengereman agar tepat.

Dengan durasi lomba 61 lap (308,706 km), tidak jarang lomba GP Singapura hampir melewati dua jam, yang merupakan limit waktu race sebuah Grand Prix. Para pembalap tahu benar bila mereka bakal memerlukan fisik sangat kuat untuk GP Singapura ini.

Pada 2013, chicane Singapore Sling yang terkenal itu, dimodifikasi. Hasilnya, trek menjadi lebih cepat berkat penggantinya, sebuah tikungan kiri yang cepat.

Faktor-faktor di atas membuat para pembalap sangat serius mempersiapkan diri untuk GP Singapura. Pembalap Mercedes-AMG Petronas F1 George Russell, misalnya. Belum lama ini mengunggah sala satu sesi latihan yang dijalani, yakni bersepeda statis dengan perlengkapan khusus yang sangat menyerap keringat.

Pembalap Scuderia AlphaTauri Pierre Gasly lebih melihat karakter sirkuit jalan raya yang biasanya memiliki permukaan lintasan yang tidak rata (bumpy). Dengan mobil spesifikasi 2022 yang berubah total dari sisi aerodinamika, pembalap akan merasakan guncangan lebih besar.

“Lintasan nanti akan sangat bumpy dan ini menjadi tantangan besar bagi kami dari sisi fisik. Saya menyukai Singapura tetapi treknya bukan favorit saya,” tutur Esteban Ocon (BWT Alpine F1), menambahkan. 

Seperti apa tantangan tim-tim dan pembalap di F1 GP Singapura bisa dilihat langsung para pencinta balap jet darat. Penggemar bisa mendapatkan diskon khusus 10% bila membeli tiket melalui Motorsport Ticket dengan memasukkan kode SINGAPORE10.

Motorsport Ticket merupakan bagian dari Motorsport Network yang melayani penjualan tiket untuk berbagai ajang balap kelas dunia. Beli tiket balap hanya di Motorsport Ticket    

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mattia Binotto Minta Maaf Telah Olok-olok Tsunoda
Artikel berikutnya Luca di Montezemolo Beri Saran soal Pemimpin yang Diperlukan Ferrari

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia