Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Aleix Espargaro Nilai IRTA Butuh Banyak Insinyur Cerdas

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, menekankan perlunya meningkatkan standar para insinyur yang bekerja di MotoGP.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kontroversi terkait front ride height yang digunakan Ducati menjadi topik bahasan dalam pertemuan Asosiasi Pabrikan Motor Sport (MSMA) dan Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Akhirnya, Komisi Grand Prix memutuskan larangan untuk menggunakan perangkat tersebut mulai 2023.

Bisa saja pada 2024, sistem pengatur ketinggian yang dipasang di belakang motor juga dilarang. Jika regulasi diterapkan, maka yang paling terpukul adalah Ducati dan kliennya.

Mereka sangat kesal dengan pabrikan lain yang membawa isu ini hingga ke Komisi Grand Prix. Di sisi lain, keputusan tersebut memunculkan debat baru. Bagaimana mengintepretasikan larangan penggunaan elemen yang masih berada dalam kerangka aturan teknik?

Ketika dimintai tanggapan mengenai topik ini, Espargaro memberi jawaban, “Saya tidak mau menjadi polemik, tapi saya pikir kompetisi harus meningkatkan level insinyurnya. Saya bicara tentang IRTA (Asosiasi Tim Balap Internasional) yang bertugas menegakkan aturan.

“Tidak mungkin bagi mereka menemukan dan merekrut insinyur terbaik dari yang sudah ada dalam tim. Contoh jelas berhubungan dengan pengatur ketingggian depan adalah Gigi Dall’Igna. Tapi, mereka harus lebih cerdas dan melihat ke depan.”

Baca Juga:

Bisa dipahami seperti apa keinginan pembalap yang hobi bersepeda tersebut. Ia menyoroti banyaknya para teknisi dan insinyur di lingkungan MotoGP yang pandai mencari celah dalam aturan. Area abu-abu dimanfaatkan untuk menerapkan ide-ide mereka dalam mendongkrak performa motor.

Dalam Formula 1, terdapat perombakan besar-besaran pada bagian depan aerodinamika mobil sesuai regulasi teknik terbaru. Desain perut Mercedes W13 yang minimalis membuat tim-tim lain terkejut.

Direktur teknik F1, Pat Symonds, mengungkapkan kegembiraannya melihat kreativitas tim-tim menafsirkan berbagai hal dalam aturan teknik.

“Saya suka melihat interpretasi baru, tetapi saya harus mengatakan bahwa saya tidak mengharapkan yang satu ini. Saya terkesan dengan bagaimana mereka mengatur aliran udara dan mendinginkan mobil,” katanya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Covid-19 Negatif, Takaaki Nakagami Turun di Argentina
Artikel berikutnya Pembalap MotoGP Sambut Positif Modifikasi Trek Red Bull Ring

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia