Aleix Espargaro Klaim Dirinya Vital bagi Kebangkitan Aprilia
Aleix Espargaro mengklaim dirinya berjasa dalam pengembangan motor RS-GP 2021 yang mampu berbicara di MotoGP 2021.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pembalap Aprilia Racing Team Gresini tersebut mengulang prestasinya pada 2014. Kala itu, bersama NGM Forward Racing, ia menghuni ranking ketujuh klasemen dengan koleksi 35 poin.
Espargaro finis di urutan ketujuh di MotoGP Qatar, meraih posisi kesepuluh MotoGP Doha, dua kali berada pada urutan keenam di Portimao dan Jerez. Sayangnya, ia terjatuh sehingga tak mampu menyelesaikan MotoGP Prancis dalam cuaca buruk dan sistem flag to flag.
Sebagai sosok yang lebih senior dibanding rekannya, Lorenzo Savadori, tentu ia merasa bertanggung jawab membantu pengembangan motor. Masukan dari rider berpengalaman itu tentu sangat berharga.
Wajar kalau Espargaro merasa bangga dengan kerja kerasnya yang belakangan ini berbuah manis. Aprilia mampu bertarung dengan pabrikan sekelas Ducati dan Yamaha yang jadi penguasa konstruktor saat ini.
“Saya sangat gembira dengan level yang kami tunjukkan tahun ini. Kami sangat dekat dengan para pembalap yang memimpin di setiap balapan, pada trek berbeda. Saya tidak bermaksud untuk terdengar sombong, tapi ya, saya merasa jadi bagian besar dari itu tergantung pada pekerjaan saya dan dedikasi besar yang saya berikan,” ia menuturkan, dikutip dari Speedweek.
“Ketika saya bicara kepada diri sendiri, saya juga melibatkan orang-orang di sekitar saya, engineer di sudut yang sama.”
Espargaro memperkuat tim satelit pabrikan Noale selama lima musim itu dengan rekan kerja yang datang silih berganti. Pada 2017, ia dipasangkan dengan Sam Lowes yang tak mampu beranjak dari papan bawah.
Edisi berikutnya, giliran Scott Redding yang menjadi mitra, Setali tiga uang, pencapaiannya kurang memuaskan sehingga diganti Andrea Iannone pada 2019.
Pembalap Italia itu sebenarnya mencatatkan hasil lebih baik ketimbang pendahulunya. Namun, musim lalu, ia dipaksa mundur karena ketahuan menggunakan dopping. Slot kosong diisi bergantian antara Bradley Smith dan Savadori.
Dinamika tersebut membuat Aprilia mau tak mau mengandalkan Espargaro yang sudah sangat mengenal karakter RS-GP.
“Itu tidak seperti, contohnya, di Suzuki, di mana ada dua pembalap, Joan Mir dan Alex Rins, yang mengembangkan motor bersama selama tiga atau empat tahun. Maverick Vinales telah bekerja untuk Yamaha cukup lama dan Marc Marquez di Honda,” ia mengungkapkan.
“Saya punya banyak rekan setim tapi saya yang selalu bekerja dan memberikan upaya maksimum pada proyek ini. Saya bangga.
“Setahun lalu, tidak ada yang mau datang kepada kami. Kami tidak dilihat sebagai proyek serius. Sekarang, Aprilia seperti motor revolusioner yang diminati para pembalap muda dan bertalenta.”
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments