Alex Albon Sebut Max Verstappen Sama seperti Marc Marquez

Albon mengaku kagum dengan cara Verstappen mengemudikan mobil Formula 1. Super Max mampu memaksimalkan potensi RB18, dan melaju kencang.

Tetapi, sejauh ini belum ada rival yang dapat mengimbangi performa Verstappen, meski Sergio Perez juga sebenarnya bisa tampil cepat dengan Red Bull.

Albon pun kemudian membandingkan Verstappen dengan Marquez yang merupakan salah satu pilot terbaik di kejuaraan dunia MotoGP.

Banyak pembalap yang berusaha meniru gaya balap Marquez, tapi hal tersebut berujung pada kecelakaan karena selalu mengambil risiko besar,

“Mari kita ambil contoh dari MotoGP, Marc Marquez. Dia punya gaya balap yang sangat istimewa, itu bekerja untuknya dan dia cepat dengan itu, tetapi tidak selalu mudah untuk mengikuti gaya berkendara seperti itu,” kata Albon.

“Selama orang itu memberikan segalanya, tim tidak memiliki alasan untuk beralih ke hal lain. Ketika Anda melihat data, tidak seperti, ‘Wow, itu dan itu dan itu!’

“Tentu saja Max dalam batas. Dia sangat menyukai mobilnya. Anda tahu itu. Dia ingin bersenang-senang. Itu tidak mudah bagi rekan setimnya.

“Checo (Perez) memperhatikan itu juga tahun lalu. Tahun ini, dengan aturan baru, mobil-mobil baru sedikit mengubah keseimbangan.

“Saya pikir, Checo melakukan pekerjaan yang fantastis. Tapi Max sangat berbakat dan ingin memiliki mobil dengan cara tertentu, dan itu menyulitkan yang lain.”

Baca Juga:

Alex Albon, yang pernah menjadi rekan setim Max Verstappen, juga kesulitan dalam mengimbangi kecepatan pembalap asal Belanda itu semasa memperkuat Red Bull.

Verstappen juga sering dianggap sebagai pembalap arogan karena karakternya yang sangat agresif di trek. Namun, Albon mengatakan itu dilakukan karena sang juara dunia bertahan memiliki kepercayaan diri tinggi di dalam mobil.

“Dia sangat lugas, salah satu yang paling tajam lebih tepatnya. Dia memiliki kepercayaan diri tinggi, sangat logis ketika memiliki setelah menjadi juara dunia. Tapi dia memilikinya sebelum meraih gelar,” kata Albono, sapaan akrab pemuda asal Thailand itu.

“Sejujurnya, dia tidak harus berpolitik sama sekali. Dia bisa memikirkan tindakannya dengan membuktikannya di trek.

“Terkadang orang-orang melihatnya sombong. Tapi saya tidak berpikir dia seperti itu. Dia memiliki tekad besar, sangat lapar, tahu apa yang bisa dia lakukan. Namun, dia tidak arogan.”