Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alfa Romeo Bagus dalam Hal Kinerja, Buruk dari Segi Hasil

Prinsipal Alfa Romeo Racing Frederic Vasseur mendapat perasaan campur aduk terkait performa timnya sepanjang F1 2021. Menurutnya, mereka bagus dalam hal kinerja, namun buruk dari segi hasil.

Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Menyusul musim 2020 yang sulit dan membuat Alfa Romeo berjuang dengan mesin Ferrari, tim yang berbasis di Swiss itu tampaknya mengambil langkah menuju papan tengah di Formula 1 (F1) tahun lalu.

Mereka meningkatkan perolehan poinnya, dari delapan pada 2020 menjadi 13 musim 2021 dengan Kimi Raikkonen menyumbangkan 10 angka, sementara tiga lainnya diberikan oleh Antonio Giovinazzi.

Namun faktanya, Alfa Romeo justru merosot dari posisi kedelapan tahun lalu ke urutan sembilan dalam klasemen konstruktor F1 2021. Mereka kalah saing dengan Williams Racing yang tampil solid.

Menengok lagi penampilan timnya pada musim lalu, Prinsipal Alfa Romeo Frederic Vasseur mengaku ada perasaan aneh yang mengganjal. Menurutnya, kinerja mereka tidak sesuai dengan hasil akhir.

Baca Juga:

“Dalam segi performa murni, kami telah melakukannya dengan cukup baik. Kami memiliki langkah besar dibanding tahun sebelumnya, mungkin yang terbaik dalam hal kinerja,” ujar Vasseur.

“Tetapi di sisi lain, kami juga melewatkan beberapa peluang bagus tahun ini. Di Budapest (Grand Prix Hungaria), kami turut terlibat dalam kecelakaan, dan juga di Spa (Grand Prix Belgia).    

“Sejumlah kesempatan hilang begitu saja. Di Bahrain, saya pikir kami punya masalah selama pit stop, atau di Imola ketika Kimi (Raikkonen) spin saat formation lap. Itu merugikan kami dua, empat poin.   

“Jadi rasanya aneh karena pada akhirnya satu-satunya KPI Anda yang masuk akal adalah angka. Tidak penting bisa melaju dengan lebih cepat jika Anda gagal mencetak poin,” tambahnya.

Frederic Vasseur mengakui bahwa skenario tersebut merupakan sumber frustrasi bagi Alfa Romeo untuk kembali mengevaluasi musimnya. Tetapi ia merasa itu bertepatan dengan kebangkitan Williams.

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41, Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41, Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

“Sepanjang musim, itu benar-benar naik-turun. Kami mungkin memiliki awal yang baik, sampai Monako atau setelah itu. Dan kemudian kami mengalami periode yang sulit di musim panas,” kata Vasseur.

“Lalu membaik lagi di tahap akhir musim. Sekali lagi, sangat sulit menganalisis sebab jika Anda melihat klasifikasi, sudah jelas. Namun jika melihat kinerja, terkadang 0,1 detik bisa membuat perbedaan.

“(Di Arab Saudi) kami mencapai Q3, namun selisihnya hanya sekitar 0,1 detik. Jika harus menilai, saya akan mengatakan kami baik pada kinerja dan buruk dari segi hasil,” sang prinsipal menyimpulkan.

Alfa Romeo akan menurunkan duet pilot baru untuk F1 2022. Valtteri Bottas bergabung dari Mercedes dan didampingi oleh jebolan F2 Guanyu Zhou. Mereka menggantikan Raikkonen serta Giovinazzi.    

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bernie Ecclestone: Sebastian Vettel Seharusnya Balik ke Red Bull
Artikel berikutnya Ferrari Yakin Tim-tim F1 Sedikit Melakukan Pembaruan Mobil 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia