Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Agag: Formula E nyaris bangkrut dengan utang Rp372 miliar

CEO Formula E, Alejandro Agag, telah membeberkan kisah kejuaraannya hampir bangkrut di musim pertama, dengan utang sebesar US$ 25 Juta (setara Rp372 miliar).

Alejandro Agag, CEO, Formula E, in the press conference

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Balapan single-seater elektrik dengan ronde perdana pada September 2014 ini telah mendapat sejumlah pemasukan di Beijing, Putrajaya, dan Punta del Este sebelum memasuki kesulitan finansial, awal 2015.

FE menyambangi ronde Buenos Aires, Januari 2015, sebelum kesepakatan dengan Liberty Global (anak perusahaan Liberty Media, pemilik Formula 1) dan Discovery Communication untuk menjadi pemegang saham utama mulai ronde Miami dua bulan kemudian.

“Kami harus menjadi besar,” ujar Agag kepada Rosberg, yang telah menjadi salah seorang investor. “Bila Anda memulai sesuatu tanpa dukungan berarti, kami rasa tidak akan berkembang.

“Kami sepakat untuk memperluas pangsa pasar, dengan kota-kota besar, reklame raksasa, serta penayangan balapan. Butuh uang banyak untuk melakukan itu semua.

“Meski dalam kondisi kehabisan dana, paling tidak uang tersebut cukup untuk menggelar tiga balapan pertama.

“Kami sempat kehabisan uang. Tidak ada yang tahu soal ini, hanya dua atau tiga karyawan kami. Utang saya ke sponsor mencapai US$25 juta, sedangkan uang di bank cuma US$ 100.000,-.

“Beruntung, kemitraan dengan Liberty dan Discovery berhasil diamankan. Kami benar-benar di ujung tanduk waktu itu. Saya bahkan harus merogoh kantong sendiri untuk membawa mobil-mobil balap FE ke Miami.

“Setibanya di sana, terbentuklah kesepakatan akhir dengan kedua investor itu. Dari situ masalah keuangan kami mulai teratasi.”

Agag sempat membuat kejutan dengan niat untuk membeli saham FE sepenuhnya, awal 2018. Namun, ide itu urung dilakukan mengingat Liberty Global dan Discovery masih ingin menjadi pemegang saham.

“Tidak bakal terjadi,” ujarnya kepada Motorsport.com. “Liberty dan Discovery tidak mau menjual [saham].

“Tentu saya menawarkan hal tersebut secara baik-baik kepada mereka. Namun, keduanya ingin menjadi investor jangka panjang di Formula E, mengingat potensinya di masa depan cukup cerah. Saya tidak masalah dengan hal itu," pungkasnya. 

Baca Juga:

Alejandro Agag, CEO, Formula E
Alejandro Agag, CEO, Formula E
Alejandro Agag, CEO, Formula E,  Jaguar iPace eTrophy
Alejandro Agag, CEO, Formula E, dengan James Barclay, Team Director, Jaguar Racing
Jean-Eric Vergne, Techeetah, Alejandro Agag, CEO, Formula E
Nick Heidfeld, Mahindra Racing, Alejandro Agag, CEO, Formula E
Alejandro Agag, CEO, Formula E, Jean-Eric Vergne, Techeetah
Alejandro Agag, CEO, Formula E, Jean-Eric Vergne, Techeetah
Jean-Eric Vergne, Techeetah,Sam Bird, DS Virgin Racing, Andre Lotterer,
Jean-Eric Vergne, Techeetah
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes perdana Jaguar eTrophy usai digelar
Artikel berikutnya DS-Techeetah luncurkan mobil Gen2

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia