Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Musim 2021, GP Arab Saudi Digelar Malam

Arab Saudi resmi menjadi salah satu tuan rumah F1 2021. Rencananya balapan akan digelar di jalanan Jeddah pada November 2021, malam hari.

Presentation of the Qiddiya Grand Prix

Foto oleh: Qiddiya Grand Prix

Balapan malam ini merupakan yang kedua setelah Singapura. Hingga sekarang, belum ditetapkan tanggalnya. Kemungkinan besar sepekan sebelum grand prix penutup di Abu Dhabi.

F1 telah mengonfirmasi kesepakatan untuk memanggungkan GP Arab Saudi sebagai bagian dari kerja sama jangka panjang dengan Saudi Automobile and Motorcycle Federation. Balapan jalanan akan berlangsung selama dua tahun, sebelum dipindahkan ke sirkuit di Qiddiya.

“Dengan gembira kami menyambut Arab Saudi ke Formula 1 untuk musim 2021 dan menyambut pengumuman mereka menyusul spekulasi yang berkembang belakangan ini,” kata CEO F1, Chase Carey.

“Arab Saudi merupakan negara yang secara cepat menjadi pusat olahraga dan hiburan dengan banyak even digelar di sana beberapa tahun terakhir dan kami senang bahwa Formula 1 akan berlomba di sana mulai musim depan.”

Baca Juga:

Eksekutif keturunan Irlandia-Amerika Serikat tersebut melihat potensi besar untuk menjaring lebih banyak penonton F1. Adu jet darat itu memiliki daya tarik bagi para penduduk Arab Saudi yang mayoritas berusia muda.

“Wilayah ini sangat penting bagi kami dan dengan 70 persen populasi di Saudi berusia di bawah 30 tahun, kami bersemangat dengan potensi menjangkau para penonton baru dan membawa penggemar yang sudah ada di seluruh dunia balapan yang mengasyikkan dari sebuah lokasi luar biasa dan bersejarah.”

“Kami akan merilis kalender sementara 2021 secara penuh dalam pekan-pekan mendatang dan ini akan dimasukkan ke World Motor Sport Council untuk disetujui,” katanya.

Presiden Saudi Automobile and Motorcycle Federation, Pangeran Khalid Bin Sultan Al Faisal, menjelaskan bahwa GP Arab Saudi dapat memengaruhi mengubah banyak hal di negaranya.

“Hari ini merupakan sebuah terobosan di berbagai hal. Saya yakin GP Arab Saudi akan jadi ajang olahraga terbesar dalam sejarah negara kami dan punya potensi untuk mengubah hidup, persepsi dan menjangkau penonton baru serta komunitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menampilkan ikon-ikon olahraga dan tim-tim bersejarah membalap di Arab Saudi di hadapan para penggemar muda dan keluarga benar-benar mengubah permainan,” ucapnya.

Pangeran Khalid yakin kalau gelaran F1 akan makin menguatkan reputasi federasi dan negara itu. Sebelumnya mereka sudah berhasil menyelenggarakan beberapa event otomotif besar.

“Kami tidak kaya warisan olahraga otomotif, tapi dalam waktu singkat, sebagai federasi kami mendapatkan reputasi kuat dalam menyajikan acara kelas dunia seperti Formula E dan Reli Dakar,” ia menuturkan.

“Hasilnya, Arab Saudi menjadi rumah bagi jutaan penggemar muda olahraga bermotor yang bersemangat, banyak yang akan tersenyum dan menghitung mundur untuk melihat idola mereka pada November 2021. Rencana kami akan membawa olahraga kepada banyak orang dengan perayaan yang mencapai semua komunitas dan terbuka untuk semua.”

F1 merupakan ajang olahraga bermotor internasional yang dilaksanakan di Arab Saudi. Formula E menggelar putaran pembuka musim di Diriyah dalam dua tahun terakhir, sedangkan Reli Dakar juga dilangsungkan di Arab Saudi tahun lalu.

Sejumlah pertandingan olahraga internasional juga dilaksanakan di Arab Saudi, termasuk sepak bola, tinju dan tenis, tapi hal ini menimbulkan kritik tentang ‘sportwashing’.

Sportwashing adalah penyelenggaraan ajang olahraga atau memiliki tim dengan tujuan memperbaiki reputasi sebuah negara. Biasanya negara yang melakukannya punya rekor buruk dalam hak asasi manusia.

Baca Juga:

Dalam pernyatan Amnesti Internasioal pekan lalu, F1 akan jadi bagian dari upaya menghapus sportwash di negara dengan catatan pelanggaran hak asasi manusia, dengan rencana menggelar sebuah balapan.

“Selama beberapa dekade, Formula 1 telah bekerja keras menjadi kekuatan positif di mana pun balapan dilaksanakan, termasuk keuntungan ekonomi, sosial dan budaya,” bunyi pernyataan F1 terkait posisi dalam hak asasi manusia.

“Olahraga seperti Formula 1 diposisikan secara unik untuk melintasi batasan dan budaya untuk menyatukan negara-negara dan komunitas-komunitas bersama untuk berbagi semangat dan kegembiraan dari kompetisi dan pencapaian luar biasa.

“Kami bertanggung jawab dengan sangat serius dan menegaskan posisi kami dalam hak asasi manusia dan isu lain secara jelas kepada semua partner kami dan negara-negara penyelenggara yang berkomitmen untuk menghormati hak asasi manusia dalam cara menjalankan dan menyajikan event mereka.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton: Gelar Konstruktor Lebih Prestisius
Artikel berikutnya Turunkan Pembalap Muda, Bos Haas Siap Tanggung Risiko

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia