Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Brivio: Suzuki Terguncang Raih Juara Dunia

Beberapa saat setelah Joan Mir menyabet gelar juara dunia MotoGP, di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (15/11/2020), euforia dirasakan semua yang bekerja untuk Suzuki Ecstar. Prinsipal tim tersebut, Davide Brivio tampak berseri-seri ketika meladeni wawancara dengan Motorsport.com.

Davide Brivio, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pria Italia itu melihat lagi beberapa momen kunci dalam musim yang unik. Hanya butuh dua musim bagi pembalap 23 tahun itu menghadiahkan titel bergengsi kepada pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu itu, 20 tahun setelah kejayaan Kenny Roberts Jr.

Apa momen kunci musim ini?

Saya kira determinasi Joan, konsistensinya. Jika Anda melihat ke 10 balapan terakhir, dia finis di podium tujuh kali.

Dan di level saat ini?

Momen kunci adalah podium pertamanya, di Austria. Di sana, Joan membebaskan dirinya. Pada balapan berikutnya (Styria), dia hampir menang ketika mereka mengibarkan bendera merah. Setelah podium perdana, dia mampu menjaga tingkat kinerjanya dan ini sulit. Keteraturan itu yang tidak dimiliki pembalap lain.

Apa kekuatan utama Suzuki?

Saya ingin berpikir bahwa sebagai grup, kami bersatu serta ingin bekerja dan berkembang bersama. Tim dibangun dari orang-orang yang datang dari berbagai pengalaman berbeda tapi tidak pernah punya kesempatan berjuang untuk meraih juara dunia. Itu kenapa apa yang kami alami ini sangat brutal.

Bagian mana dari Joan Mir yang paling mencuri atensi Anda?

Ketenangan dan mentalnya yang kuat, dan dia menunjukkannya di Aragon serta balapan pertama Valencia. Di Motorland, dia memimpin Kejuaraan Dunia untuk pertama kali, tapi di grid berada di posisi ke-12. Dia mengebut dengan pikiran hanya untuk mencapai podium. Lalu di Valencia, dia melaju untuk menang tanpa memikirkan kompetisi.

Baca Juga:

Pada pembaruan kontrak terakhirnya, Anda pernah membayangkan bahwa dia pernah sampai di sini?

Bahwa dia akan jadi kampiun musim ini, tidak. Joan bergabung dengan Suzuki pada 2019 dan April tahun itu, kami rapat di Jepang untuk merancanakan pembalap mana yang akan direkrut untuk musim 2021 dan 2022. Tapi kemudian, kami memutuskan kalau sudah punya pasangan sangat tangguh dan kami ingin melanjutkan dengan mereka. Tidak ada keraguan tentang itu. Tentu kami bicara dengan agen-agen pembalap lain, tapi lebih karena mereka yang meminta daripada kami melakukannya.

Bagaimana rencana Anda untuk menjauhkannya dari rayuan pabrikan lain?

Setelah 2022, saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Tentu saja dia akan jadi salah satu pembalap yang paling diinginkan, tapi pernikahan masalah dua orang. Suzuki yakin kepadanya sejak saat itu, dan kami akan melakukan yang terbaik sehingga dia tak hengkang. Kami mesti memberi motor yang memungkinkannya memperlihatkan level tahun ini. Jika kami melakukan itu, saya yakin perjanjian akan bertahan. Kami tidak akan menambah klausul untuk menahan siapa pun yang tidak mau berada di Suzuki, meski kami sadar bakal ada tawaran dari tim lain.

Apa perbedaan Suzuki dari Yamaha atau Honda?

Suzuki merupakan sebuah perusahaan besar dengan anggaran sangat terukur untuk balapan. Dana belanja untuk proyek ini terbatas, tapi itu membuat kami lebih mahir berinvestasi, mendapat hasil maksimal dari setap sen yang dikeluarkan. Ini dicapai lewat perencanaan bertahun-tahun.

Setiap musim kami mencoba memperkuat tim dengan orang-orang dari latar belakang berbeda. Mereka seperti udara segar. Di saat yang sama, kami juga membantu pembalap kami berkembang daripada mencari lagi di tempat lain, karena itu jauh lebih mahal.

Sekitar empat tahun lalu, pada 2017 atau 2018, kami memprediksi bahwa perubahan generasi kian dekat. Selain Valentino Rossi, siapa yang akan balapan selamanya. Ada Daniel Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow, yang dari 2022 atau 2023 tak akan lanjut. Sejumlah pembalap baru sedang disiapkan, di mana kami ingin punya dua tercepat. Saya pikir kami benar. Strategi kami berhasil.

Suzuki mendapat gelar pertama di Kejuaraan Dunia setelah 20 tahun. Apa artinya untuk merek?

Saya tidak tahu reaksi Suzuki sangat minim, tapi saya mengintepretasi itu karena mereka terguncang, positif. Saya bicara tentang perusahaan, para petinggi, distributor dan lain-lain. Saya harap titel ini mendorong untuk memberi dukungan lebih kepada proyek MotoGP. Perlu diingat bahwa kami satu-satunya pabrikan yang berlomba tanpa sponsor. Dengan gelar ini, kami mengembalikan sebagian dari upaya yang dilakukan kepada kami.

Bagaimana titel ini berdampak kepada rencana Anda meluncurkan tim satelit pada 2022?

Kami telah membahas topik ini dengan pemimpin Suzuki sudah lama. Mulai sekarang, diskusi akan lebih intensif. Kami akan lihat bagaimana pandangan mereka karena siapa tahu, mereka akan mengatakan bahwa tidak perlu tim satelit karena kami telah juara tanpa itu. Keputusan akhir akan ditentukan pada Februari atau Maret tahun lalu, jika tidak, waktu berada di pihak kita.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Awal Musim, Mir Tak Masuk Hitungan Para Rival
Artikel berikutnya Rencana Besarnya Rusak, Miller Puas Jadi Runner-Up

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia