Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

F2 Sakhir: Mick Schumacher Butuh Pengesahan

Mick Schumacher sudah memastikan tempat di Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 bersama Tim Haas. Akankah pembalap Tim Prema Racing itu mengesahkan promosinya dengan menjadi juara Formula 2 2020 pada lomba terakhir di Bahrain?

Mick Schumacher, Prema Racing and Callum Ilott, UNI-Virtuosi

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mick Schumacher masih memimpin klasemen sementara menjelang dua race terakhir musim ini, F2 Sakhir, yang akan berlangsung pada Jumat-Minggu (4-6/12/2020).

Namun, keunggulan Mick Schumacher atas Callum Ilott (UNI-Virtuosi Racing) terpangkas dari 22 poin menjadi tinggal 14 setelah hasil F2 Bahrain, akhir pekan lalu.

Secara matematis, dengan maksimal 48 poin yang bisa direbut setiap pembalap di F2 Sakhir, paling tidak ada tiga pembalap lain di peringkat ketiga sampai kelima yang masih berpeluang merebut gelar kampiun F2 2020 selain Mick Schumacher dan Ilott.

Mereka adalah pembalap Hitech Grand Prix, Nikita Mazepin (terpaut 43 poin dari Mick Schumacher), rekan setim Mick Schumacher, Robert Shwartzman (46 poin), dan andalan Carlin, Yuki Tsunoda (48 poin).   

Tetapi, dalam sejarahnya, hampir mustahil seorang pembalap meraih hasil sempurna di feature race (pole position 4 poin, menang 25, dan 2 poin untuk fastest lap asal masih 10 besar) dan sprint race (menang 15, 2 poin untuk fastest lap asal masih 10 besar) sekaligus.

Karena itu, peluang antara Mick Schumacher melawan Ilott dirasa paling realistis untuk memunculkan juara F2 2020. Lalu, seperti apa kekuatan kedua pembalap?

Baca Juga:

Dari 11 putaran (22 race) yang sudah diikuti musim ini, Mick Schumacher dua kali menang dan 10 finis podium. Dua kemenangan Mick Schumacher semua direbutnya di feature race (Monza dan Sochi).

Putra legenda F1 Michael Schumacher itu selama ini sangat kuat di feature race. Saat lomba F2 Bahrain lalu misalnya. Start dari grid 10, ia mampu langsung menyodok ke posisi kelima begitu tikungan pertama. Meskipun, akhirnya Mick harus puas finis P4.  

Mick Schumacher juga sangat konsisten. Dari 22 race, ia hanya tiga kali tidak mendapatkan poin. Tetapi, Mick Schumacher belum pernah membuat pole maupun lap tercepat di F2 musim ini.

Sebaliknya Ilott. Pembalap asal Inggris itu lima kali start terdepan – dua lebih banyak ketimbang pembalap lain – meskipun hanya sekali fastest lap. Rekan Mick Schumacher di Akademi Ferrari tersebut tiga kali memenangi race dengan enam finis podium yang semua di feature race.

Illot juga hanya lima kali tidak mendapatkan poin. Itu termasuk saat hanya finis di P16 sprint race F2 Bahrain setelah sehari sebelumnya P2 di feature race.     

Mick Schumacher di kokpit Haas VF-20 saat pengukuran untuk kursi balapnya di F1 2021.

Mick Schumacher di kokpit Haas VF-20 saat pengukuran untuk kursi balapnya di F1 2021.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Mick Schumacher sudah bisa memastikan gelar F2 2020 bila unggul 18 poin atas Ilott seusai feature race pada Sabtu (5/12/2020) malam pukul 19.10 WIB besok. Terlihat mudah namun sebenarnya sebaliknya.

Seperti Formula 1 yang juga akhir pekan ini digelar di Bahrain, F2 akan dilangsungkan di Outer Track Sirkuit Internasional Bahrain. Karena 2 km lebih pendek ketimbang layout normal, jumlah lap lomba pun berubah meskipun jaraknya tidak banyak berbeda.

Bila pada F2 Bahrain lalu feature race hanya melahap 32 lap (173,184 km), Sabtu besok para pembalap F2 harus melibas 48 lap (170,064 km). Pada Minggu (6/12/2020), sprint race akan berlangsung 34 lap. Bandingkan dengan F2 Bahrain yang hanya 23 lap.

Secara teori, dengan tikungan yang lebih sedikit, tingkat keausan ban akan lebih kecil. Namun, performa ban 18 inci mobil-mobil F2 pasokan Pirelli yang sulit ditebak, tidak ada seorang pun yang bisa memastikan kondisi balapan nanti.

Sebagai catatan, Mick Schumacher menjadi pembalap paling piawai dalam urusan mengatur level keausan ban (tyre management).   

Strategi akan berperan sangat krusial pada lomba F2 Sakhir nanti. Taktik di feature race lomba di Barcelona dan Mugello mungkin bisa menjadi acuan untuk Sakhir.

 

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Desain Trek Hampir Oval Bikin Shwartzman Tertantang
Artikel berikutnya Jelang Tes F2, Piastri Lakukan Seat Fitting Prema

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia