James Allison Jelaskan Gelar F1 Tak Hanya Ditentukan oleh Kecepatan
Technical Director Mercedes-AMG Petronas James Allison menegaskan bahwa posisi timnya di akhir musim F1 2021 tidak hanya bergantung pada tenaga mesin.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Red Bull Racing lebih memperhatikan mesin Mercedes pada balapan terakhir Formula 1 (F1) di Turki, 8-10 Oktober lalu. Mereka mengatakan tim pabrikan Jerman memiliki tenaga lebih besar sejak di Silverstone (Grand Prix Inggris) dan W12 seperti balapan dengan DRS selalu menyala.
Tetapi James Allison mengecilkan pengaruh tenaga power unit dalam persaingan gelar antara Mercedes dengan Red Bull. Ia menyatakan bahwa untuk enam race terakhir F1, GP Turki bukan acuan yang tepat.
“Saya pikir sulit untuk menjadikan Turki sebagai patokan untuk sisa balapan musim ini. Benar, itu adalah akhir pekan yang sangat kuat. Kami benar-benar kuat di lintasan kering, basah, latihan, kualifikasi dan sepanjang balapan,” kata sang Technical Director.
“Salah satu teknisi kami akhir pekan ini berbicara soal bagaimana di aspal yang sangat selektif ban harus berada di tempat yang tidak terlalu panas atau dingin. Kami sangat kuat, namun juga tahu ada perbedaan yang cukup kecil antara tenaga itu dan menjadi lebih rata-rata.
“Gradasi kecil di beberapa area dapat membuat kami keluar dari kondisi ban yang perfek, menempatkan kami di sisi yang dingin atau panas. Jadi itu performa yang bagus, mobilnya balans dan kami tidak punya isu front-locking. Namun kami tidak bisa membawanya langsung ke race lain.”
Allison menambahkan, penilaian yang lebih baik dapat dilakukan setelah GP Inggris tentang seberapa kuat Mercedes saat ini memasuki putaran terakhir Formula 1 musim 2021.
“Saya pikir kami dapat melihat enam balapan terakhir untuk mendapatkan penilaian yang lebih baik. Di Silverstone kami menempatkan paket pembaruan yang layak pada mobil dan itu membantu kami berada di tempat yang lebih baik,” ujar Allison.
“Sejak itu, Zandvoort (GP Belanda) menjadi satu-satunya tempat di mana kami benar-benar kalah dalam balapan. Di tempat lain saya pikir kami menutupi situasi dengan mobil tercepat dan di beberapa trek seperti Istanbul, Sochi, kami cukup bagus. Monza juga.
“Jadi secara keseluruhan saya rasa kami telah mengalahkan mereka (Red Bull), tetapi di sebagian besar tempat di mana kami adalah mobil yang lebih cepat, balapan menjadi lebih seperti lemparan koin daripada kemenangan yang nyaman,” ia menambahkan.
Valtteri Bottas, Mercedes W12
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Dengan kata lain, James Allison tidak mengisyaratkan bahwa Mercedes saat ini menjadi favorit, baik untuk gelar pembalap maupun konstruktor.
“Saya pikir itu artinya kami terlibat dalam ‘perang’. Seperti yang kami katakana satu sama lain di awal musim ini, kami menikmatinya. Kami menikmati berjuang untuk gelar ini karena itulah yang kami rasakan sejak pengujian musim dingin,” tuturnya.
“Kami mencoba untuk memenangkan tantangan ini. Kami memiliki sesuatu yang cukup kompetitif untuk bertarung. Seperti yang ditunjukkan di beberapa balapan terakhir kami, hasil balapan lebih dari sekadar masalah kecepatan.
“Di situ ada stamina,(pembalap) strategi pit stop, kemudian cuaca. Ada banyak faktor seperti itu dan kami harus tampil bagus di semua kondisi tersebut. Namun kami memiliki peluang untuk bertarung (hingga akhir).
“Ini musim yang menarik dan dalam beberapa balapan terakhir seharusnya menjadikan tahun ini sebagai salah satu periode klasik F1 dalam bertahun-tahun ke depan,” Allison menyimpulkan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments