Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alonso Pertanyakan Maksud F1 soal Batas Gaji Pembalap

Pembalap Alpine Fernando Alonso mempertanyakan tujuan Formula 1 menerapkan batasan anggaran gaji, tapi meminta lebih banyak dari pembalap.

Fernando Alonso, Alpine

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

F1 menetapkan batasan anggaran sejak tahun lalu, dan jumlahnya semakin menurun setiap tahunnya, hingga 2023 menjadi 135 juta dolar Amerika Serikat (sekira Rp1,94 triliun). Ini demi memastikan persaingan antara tim besar dan tim papan tengah tetap kompetitif.

Bukan hanya itu, F1 juga menetapkan batasan gaji dua pembalap di dalam tim sebesar 30 juta dolar AS (Rp432,9 miliar) per tahun. Jika nominalnya lebih dari itu, maka tim harus menggunakan jatah anggaran mereka.

Itu berarti, tim harus rela anggaran untuk pengembangan dan perbaikan mobil dipotong demi memenuhi hak pembalap mereka.

Namun, Alonso mempertanyakan tujuan F1 dalam menerapkan pembatasan gaji pembalap. Menurutnya, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Terlebih, mereka meminta lebih banyak dari para driver dengan jumlah balapan yang meningkat.

“Saya tidak merasa itu diperlukan. Para pembalap selalu berada di luar topik ini, dan saya rasa para pembalap semakin sering digunakan untuk media promosi Formula 1. Kami melakukan lebih banyak balapan dan lebih banyak berhubungan dengan penggemar,” kata Alonso.

“Mereka meminta lebih dan banyak dari kami, dan mereka mendapatkan keuntungan dari situ. Jadi, seharusnya kami terhindar dari pembatasan gaji. Itu benar-benar rumit.”

Sejumlah pembalap mempertanyakan kelayakan batas gaji, termasuk Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1), yang sebelumnya mengatakan itu bisa menghalangi bintang muda di tengah pembatasan hak guna citra.

Baca Juga:

Prinsipal Tim Alfa Romeo Frederic Vasseur meyakini pembatasan gaji pembalap dan sosok kunci di tim akan menjadi pembahasan berikutnya.

Pasalnya, tim tidak bisa menggunakan anggaran yang mereka miliki untuk memenuhi gaji pembalap. Itu akan sangat berisiko jika tim tersebut sering mengalami kecelakaan dan harus memperbaiki mobil dengan pengeluaran yang cukup besar.

Dikhawatirkan mereka tak memiliki suku cadang yang cukup di akhir musim, seperti yang dikatakan Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner.

Kenaikan inflasi di seluruh dunia juga membuat tim-tim F1 meminta anggaran batasan dinaikkan. Mengingat tingginya biaya pengiriman akibat invasi Rusia terhadap Ukraina.

Ferrari mengklaim di Monako bahwa saat ini tidak ada peluang untuk bertahan dengan anggaran di bawah 140 juta dolar AS pada musim ini,

Tetapi beberapa tim tak ambil pusing tentang masalah ini, dan meyakini tim-tim besar memerlukan biaya lebih besar dalam mengembangkan mobil mereka.

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03, Daniel Ricciardo, McLaren MCL36, Lance Stroll, Aston Martin AMR22

Pierre Gasly, AlphaTauri AT03, Daniel Ricciardo, McLaren MCL36, Lance Stroll, Aston Martin AMR22

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Melihat Sejarah Peningkatan Perangkat Keamanan F1
Artikel berikutnya Kontrak Pembalap F1: Sejumlah Nama Berharap-harap Cemas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia