Andrea Dovizioso: Kondisi Fisik Marquez Sangat Buruk

Pembalap veteran Italia itu melakoni comeback pada MotoGP San Marino, akhir pekan lalu. Ia menghentikan hiatus setelah menerima pinangan Petronas SRT.

Dovizioso berbagi paddock dengan kompatriotnya, Valentino Rossi. Masa pengenalan yang singkat dengan YZR-M1, setelah delapan tahun menggeber Ducati Desmosedici, membuatnya finis terakhir di Sirkuit Misano.

Selisih waktu yang dicatatkannya dengan pemenang balapan, Francesco Bagnaia, lebih dari 42 detik.

Rider 35 tahun itu tidak terlalu kecewa. Pasalnya, ia memanfaatkan balapan perdana untuk adaptasi ulang sekaligus mengamati lawan-lawannya.

Perkembangan kondisi Marc Marquez tak luput dari perhatiannya. Mereka bertarung sengit memperebutkan titel MotoGP 2017 hingga 2019. Pembalap Spanyol itu yang keluar sebagai juara.

Dovizioso terkejut melihat keadaan rider Repsol Honda tersebut. Patah lengan kanan membuat penampilannya jauh dari kondisi sebelum jatuh dalam laga pembuka musim 2020 di Jerez. Padahal, sudah tiga kali dioperasi.

Pemilik nomor 93 itu sering terjatuh ketika memaksakan lengan kanannya menarik gas. Di tengah kesulitan tersebut, sejatinya kinerja Marquez tak sepenuhnya buruk karena mampu menyegel kemenangan di MotoGP Jerman dan runner-up MotoGP Aragon.

Baca Juga:

Dovizioso ragu kalau The Baby Alien bisa merebut kemenangan karena fisik masih jadi kendala.

“Marquez mampu bertarung untuk kemenangan, terlepas dari fisiknya yang sangat buruk. Saya kira dia berada dalam kondisi fisik sangat buruk,” ujarnya.

“Sebagai tambahan, Honda juga tidak berada dalam kondisi baik, terlihat jelas dari apa yang dilakukan pembalap memakai merk lain. Bagaimana pun, apa yang dilakukan Marc tahun ini sangat gila.”

Karakter Misano yang banyak tikungan kanan, membuat Marquez mengalami kesakitan. Lintasan kering dan cuaca hangat menambah penderitaannya.

Motorsport.com bertanya apakah dia sudah memutuskan absen di sesi tertentu, agar lengan kanannya bisa beristirahat dan tidak menambah beban. Marquez pun menjawab bahwa semua opsi sudah dipikirkan.

“Ketika Anda berada dalam situasi sulit, Anda mencoba mempertimbangkan semua opsi. Dokter yang meyakinkan saya agar lanjut melatih bahu di atas motor,” ia menandaskan.