Andrea Dovizioso: Saya Punya Feeling Bagus dengan Sasis dan Lebih Agresif
Andrea Dovizioso tak menutupi kesulitan yang dihadapinya kembali menunggangi Yamaha untuk Petronas SRT. Meski begitu, pembalap tersebut menemukan cara untuk lebih agresif.
Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT
Gold and Goose / Motorsport Images
Rider senior tersebut tanpa pikir panjang mengakhiri hiatus setelah 10 bulan. Ia menerima tawaran Petronas SRT untuk menggantikan Franco Morbidelli.
Ia menilai program yang ditawarkan tim Malaysia tersebut lebih menarik daripada Aprilia Racing. Padahal, tim asal Noale itu telah memberi kesempatan untuk melakoni uji coba.
“Saya selalu punya ide jelas, tepat atau salah. Untuk kembali ke MotoGP, saya hanya menerima dengan kondisi tertentu. Pintu terbuka dengan bantuan sponsor utama tahun depan,” ujarnya dikutip dari motosprint.corrieredellosport.it.
“Ketika pintu kembali ke MotoGP terbuka, saya tidak bisa bilang tidak. Itu yang ada di benak saya, kami akan mengetahui apakah saya akan bersenang-senang dan mencatatkan hasil.
“Pada dasarnya, saya seorang yang suka punya program, kalau tidak, saya tidak baik-baik saja. Saya harus punya satu tujuan dan hidup dengan itu. Dalam 10 bulan, saya mengikuti balapan dan menjalani latihan, tapi saya lalu bertanya pada diri sendiri, ‘apa target saya?’”.
Selain program yang meyakinkan, alasan lain Dovizioso turun gunung adalah merindukan adrenalin yang mengalir saat mengebut di lintasan.
“Tak ada apa pun yang bisa dilakukan, ketika Anda berada di lintasan di tengah 20 pembalap top. Itu sangat keren, menciptakan adrenaline. Anda merasa beruntung menjadi seorang pembalap. Lalu, setelah beberapa waktu, semua hal ini menghilang karena performa, hasil, selalu mendominasi,” tuturnya.
Pembalap Italia tersebut berganti motor dari Ducati yang dikendarai selama delapan tahun, menjadi Yamaha YZR-M1. Tentu saja, tidak mudah dan perlu berbagai penyesuaian karena karakter berbeda.
“Saya mengendarai M1 seperti yang saya lakukan dengan Ducati. Itu alasan kenapa saya harus jadi yang beradaptasi dengan motor, bukan sebaliknya,” katanya.
“Untuk memberi jawaban lebih dalam, masih terlalu dini. Tapi, tentu saja itu sebuah lompatan besar, meski sulit untuk diukur. Saya masih ingat musim 2012, jadi tidak sepenuhnya baru, tapi pasti ada bedanya, dengan trek dan kondisi sama.
“Saya harus mengubah lintasan untuk mendapat yang terbaik dari M1. Saya harus mendesain ulang peta yang sangat personal. Saya tahu motor ini akan tetap seperti itu hingga akhir musim dan saya tidak bisa membandingkan dengan pembalap Yamaha lain karena mereka mengendarai M1 berbeda. Saya tahu apa yang harus saya kerjakan untuk menuntaskan adaptasi.
“Saya punya feeling bagus dengan sasis. Saya bisa mengendarai dengan lebih agresif dalam pengereman dan ketika masuk tikungan. Sungguh menyenangkan ketika mendorong, Anda punya marjin.”
Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments