Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Andreas Seidl Acungi Jempol Taktik Sainz Tahan Norris

Prinsipal McLaren, Andreas Seidl, memberi acungan jempol terhadap strategi yang diterapkan Carlos Sainz di F1 GP Amerika Serikat, sehingga Lando Norris finis di belakangnya.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Charles Leclerc, Ferrari SF21, Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, and Lando Norris, McLaren MCL35M, at the start

Andy Hone / Motorsport Images

Pembalap Ferrari itu melebar pada lap pertama di Tikungan 12 saat berebut posisi kelima dengan duo McLaren, Norris dan Daniel Ricciardo.

Walau kehilangan posisinya, Sainz diminta mengabaikan Norris beberapa lap berikutnya. Bahkan, sebelum zona deteksi DRS (Drag Reduction System) pada Tikungan 11, eks pilot McLaren itu mengembalikan posisi kepada rekan duelnya.

Ternyata, itu bagian dari taktik pembalap Spanyol tersebut sehingga bisa menggunakan DRS pada trek lurus dan merebut lagi posisinya. Manuver tersebut membuat Seidl geleng-geleng sekaligus kagum.

“Dari sudut pandang kami, jelas bahwa Carlos tiba-tiba mendapatkan Lando kembali karena dia keluar dari trek. Itu kenapa kami mengharapkan dia memberikan kembali posisi (kepada Norris) tapi dia kemudian melakukan hal itu kemudian,” Seidl menerangkan.

“Tapi sungguh disayangkan, dia melakukannya dengan cara cerdas sehingga dapat menyalip Lando lagi pada lintasan lurus berikutnya sehingga kami tidak mendapat keuntungan dari itu.

“Jelas bukan ide untuk memberikan posisi kembali tapi kita lihat saja. Kami perlu menganalisis lagi secara detail, bicara dengan Lando untuk mengetahui pendapatnya tentang itu.

“Menurut saya, selama sesuai aturan, maka saya angkat topi untuk Carlos. Dia melakukannya secara cerdas.”

Baca Juga:

Sainz awalnya enggan memberikan posisinya lagi karena merasa sudah melakukannya saat membiarkan Ricciardo memotong jalannya di Tikungan 16, lap pertama.

“Saya bersisian dengan keduanya pada Tikungan 12. Saya di tengah, saya pikir Lando mengerem terlalu lambat di dalam,” ucapnya.

“Kami bertiga hampir mendahului Charles Leclerc ketika kami berusaha berada paling depan satu sama lain. Untuk memberi sedikit ruang pada Lando, saya memutuskan melebar dan memastikan kami tidak crash.

“Keluar Tikungan 15, saya mengambil keputusan membiarkan, yang saya pikir Lando, lewat pada Tikungan 16 dan memastikan saya tidak dapat penalti dari steward.

“ Yang sesungguhnya terjadi selama pertarungan, Daniel menyalip Lando, jadi sebenarnya saya membiarkan Daniel, bukannya Lando.”

Sainz sempat kesal ketika didesak mengembalikan posisinya kepada McLaren. Norris melewatinya pada lap 6, sebelum Tikungan 11.

Steward menganggap bahwa saya harus memberikan posisi kembali kepada Lando, meski itu akan membuat saya kehilangan dua posisi, yang menurut saya tidak adil,” ucapnya.

“Saya harus memberikan posisi kepada Lando, kemudian saya menyalipnya, kemudian mulai mengejar Daniel lagi.”

Sayangnya, keberhasilan Sainz tak berlangsung lama karena pit stop terlalu lama dan finis urutan ketujuh, di belakang Leclerc dan Ricciardo, meski masih ada di depan Norris.

Andreas Seidl, Team Principal, McLaren, on the pit wall

Andreas Seidl, Team Principal, McLaren, on the pit wall

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya COTA Segera Teken Kontrak Baru dengan Formula 1
Artikel berikutnya Christian Horner Minta Red Bull Lupakan Sukses F1 GP Amerika Serikat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia