Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Seidl Yakin McLaren Bisa Pangkas Jarak dengan Tim-Tim Besar

Finis di urutan ketiga dalam klasemen konstruktor pada Formula 1 2020 membuat Prinsipal McLaren Andreas Seidl yakin timnya bisa pangkas jarak dengan tim-tim besar tahun depan.

Lando Norris, McLaren MCL35, Alex Albon, Red Bull Racing RB16

Lando Norris, McLaren MCL35, Alex Albon, Red Bull Racing RB16

Andy Hone / Motorsport Images

Mulai tahun depan, McLaren akan bekerja sama dengan Mercedes sebagai pemasok mesin. Diharapkan, ini dapat membawa mereka kembali ke masa kejayaan.

Seperti diketahui, McLaren beberapa kali meraih gelar juara dunia pembalap dan konstruktor saat menggunakan mesin Mercedes.

Terakhir, itu dilakukan oleh Lewis Hamilton yang berhasil menjadi juara dunia pada tahun keduanya di Formula 1 pada 2008. Namun, di tahun sebelumnya ia telah menempati posisi runner-up.

Sejak 2015-2017, McLaren mempercayakan power unit mereka kepada Honda. Tapi, kerja sama tersebut tak berjalan baik karena tim yang berbasis di Woking, Inggris itu selalu gagal tampil cepat.

Pada 2018, McLaren memutuskan menggunakan mesin Renault. Dengan perubahan di dalam tim, perlahan mereka mulai bangkit dan kembali tampil cepat.

Pada tahun pertama, McLaren hanya mampu finis di urutan keenam dalam klasemen konstruktor dengan mengoleksi 62 poin. Tapi, di tahun kedua bersama Renault, mereka tampil kuat dan mengakhiri musim di posisi keempat setelah mengumpulkan 145 poin.

Puncaknya terjadi pada tahun ini, di mana ada tiga tim yang memperebutkan urutan ketiga. Namun, McLaren berhasil mengakhiri musim di urutan ketiga dengan mencetak 202 poin dan mendapat dua podium.

“Situasi saat ini jauh berbeda ketika saya pergi dari Formula 1 pada 2009. Jarak antara tiga tim besar sangat besar. Terurama dalam hal anggaran dan sumber daya,” kata Seidl kepada Motorsport.com.

Seidl menyadari dengan situasi saat ini, tak memungkinkan bagi McLaren untuk bertarung dengan tim-tim besar seperti Mercedes dan Red Bull. Tapi ia meneaskan timnya terus melakukan pengembangan.

Baca Juga:

Pria asal Jerman itu optimistis dapat memiliki peluang lebih besar dalam mencapai tujuan dengan perubahan regulasi dan dukungan mesin dari Mercedes.

Terlepas dari itu, Seidl menegaskan timnya masih fokus pada F1 2021 karena regulasi tak banyak berubah. Menurutnya, ini menjadi langkah bagus dalam memahami power unit Mercedes sebelum beralih ke perubahan besar pada 2022.

“Integrasi power unit Mercedes tentu saja merupakan kerja sama dari hati ke hati. Ini terjadi karena hubungan baik antara orang-orang di Brixworth dan di McLaren.

“Saya yakin, dengan perubahan ini kami bisa melakukan segalanya dengan lebih baik.

“Tentu saja ada kompromi pada tahun depan, karena kami harus menerima keputusan tak ada pengembangan. Tapi kami tetap senang dengan langkah yang diambil.”

Andreas Seidl menegaskan perubahan ini akan bagus bagi tim dalam jangka menengah dan panjang. Untuk itu, ia ingin timnya bekerja keras di awal perubahan agar lebih cepat beradaptasi dengan mesin baru.

Zak Brown, CEO, McLaren Racing, dan Andreas Seidl, Team Principal, McLaren, di grid

Zak Brown, CEO, McLaren Racing, dan Andreas Seidl, Team Principal, McLaren, di grid

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pierre Gasly Minta AlphaTauri Fokus Benahi Downforce
Artikel berikutnya Jarno Trulli: Hamilton dan Schumacher Dominan berkat Mobil

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia