Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Antonio Giovinazzi Kecewa dengan Realitas F1 Saat Ini

Antonio Giovinazzi sudah mengumumkan kepergiannya dari Alfa Romeo Racing. Posisinya akan digantikan Guanyu Zhou. Namun, ia mengaku kecewa dengan realitas F1 saat ini.

Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing, Drivers Press Conference

Foto oleh: FIA Pool

Selasa (16/11/2021) pagi waktu setempat, Alfa Romeo Racing mengumumkan perpisahan dengan Antonio Giovinazzi. Kepergian pembalap Italia tersebut memberi jalan masuknya Guanyu Zhou, pembalap Formula 2 yang juga test driver Alpine F1 Team.

Nama Guanyu Zhou sudah lama disebut-sebut bakal berlabuh ke Alfa Romeo. Namun, tidak sedikit media yang menyebut bila pembalap asal Cina tersebut bisa menjadi pendamping Valtteri Bottas mulai F1 2022 karena mampu memberikan uang dalam jumlah besar bagi tim.

Pekan lalu, harian Swiss, Blick, menurunkan berita bila Zhou akan segera diumumkan sebagai pembalap baru Alfa Romeo. Kabarnya, Zhou datang dengan uang sekira 25 juta euro (sekira Rp404,5 miliar).

Giovinazzi yang sudah tiga musim memperkuat Alfa Romeo (sejak 2019), sejatinya berharap bisa setahun lagi bersama tim asal Hinwil, Swiss, tersebut.

Baca Juga:

Pembalap 27 tahun itu sebelumnya memang mengindikasikan tidak menyukai situasi yang tidak pasti terkait masa depannya. Tetapi, ia tetap berusaha keras mengamankan posisinya. Hasilnya, impresi Giovinazzi cukup bagus di paruh kedua F1 2021.

Sebelumnya, Prinsipal Tim Alfa Romeo Frederic Vasseur menyebut bila Giovinazzi masih berkesempatan untuk mempertahankan posisinya di tim. Namun, harapan pembalap yang sudah 59 kali turun di F1 sejak debut di GP Australia 2017 itu akhirnya kandas.

Sejak nama Alfa Romeo kembali ke F1 sebagai nama tim konstruktor pada 2019, Giovinazzi berduet dengan Kimi Raikkonen. Namun pada akhir musim ini, juara dunia 2007 itu akan mundur dan posisinya digantikan oleh Bottas yang pindah dari Mercedes.

Kini, tinggal dua balapan lagi Giovinazzi di grid Formula 1. Situasi tersebut sepertinya sulit ia terima.

 

“Saat masih kanak-kanak, saya ditanya apa cita-cita saat besar nanti. Saat itu saya langsung menjawab: menjadi pembalap F1. Saat ini, apa yang saya impikan sudah menjadi kenyataan. Mulai tahun depan, saya tinggal merasa terhormat pernah menjadi pembalap F1,” ucap Giovinazzi di Twitter.

“Formula 1 adalah kombinasi antara kemampuan, mesin, risiko, dan kecepatan. Tetapi semua juga tahu betapa kejamnya F1 jika uang sudah ikut mendikte aturan.

“Saya percaya pada kejutan dan hasil tidak terduga, kemenangan besar atau kecil, hanya bisa diraih lewat satu usaha keras. Ini foto saya saat masih kecil di atas mobil F1. Foto terakhir belum saya ambil,” kata Giovinazzi dengan unggahan fotonya saat masih kanak-kanak.

Terlepas dari status Guanyu Zhou yang disinyalir sebagai pay driver, faktanya Alfa Romeo memang sudah berencana mengombinasikan pembalap muda dengan yang berpengalaman. Giovinazzi sudah 27 tahun sedangkan Zhou baru 22 tahun.

Selain itu, mulai berkurangnya pengaruh Ferrari di Alfa Romeo – selama ini memasok mesin – menjadi salah satu penyebab Giovinazzi sulit mempertahankan posisi. Seperti diketahui, ia merupakan pembalap binaan Ferrari.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren Harus Bisa Hadapi Kenyataan Saat Bersaing dengan Ferrari
Artikel berikutnya Mercedes Minta Insiden Verstappen-Hamilton di F1 GP Brasil Ditinjau Ulang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia