Aprilia membuat Espargaro kehilangan ketajaman
Buruknya performa RS-GP sepanjang MotoGP 2018 menjadi penyebab utama mengapa Aleix Espargaro sulit mencetak hasil bagus.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Tahun kedua bersama Aprilia dan sang pembalap Spanyol menghuni peringkat ke-17 pada klasemen akhir, terburuk selama berkiprah di kejuaraan dunia Grand Prix. Musim ini pula, raihan apiknya hanyalah finis keenam saat balapan Aragon.
Walau telah memperpanjang kontrak hingga 2020, Espargaro rupanya mengisyaratkan, bahwa ia akan mempertimbangkan masa depannya jika Aprilia tak kunjung membaik pada 2019.
Ada pun, bicara soal penampilannya, Espargaro mengeluhkan RS-GP yang membuatnya lebih lambat beberapa 0,1 detik. Dengan kata lain, ia tak punya kemampuan untuk melaju kencang.
“Ini bukan tentang motor atau pembalap, ini gabungan keduanya. Ketika motor dan pembalap dalam kondisi sama, seperti yang ditunjukkan Marc (Marquez) tahun ini, ketika dia menggerakan motor, ketika dia berakselerasi, tubuhnya, keseimbangan, Anda bisa melihat segalanya ini adalah satu bagian,” paparnya.
“Jelas tahun ini saya memiliki sejumlah masalah dengan motor, dan ketika Anda terus memiliki masalah yang sama pada awal tahun, banyak masalah tentang daya tahan mesin, Anda lebih banyak menurun dan itu sangat mempengaruhi Anda.
“Saya mencoba positif dan mempertahankan kekuatan tetapi tidak mudah, sangat sulit. Inilah sebabnya kadang-kadang kita mengatakan, ketika satu hasil bagus tiba, atau satu podium bagus tiba, semuanya banyak berubah.
“Anda tetap pembalap yang sama, namun kepercayaan diri di MotoGP ketika kita bicara tentang (selisih) 0,2 atau 0,3 detik itu sangat penting,” tegas Espargaro.
Jika kehilangan ketajaman, lalu apa yang menjadi tumpuan untuk terus membalap, serta tidak menyerah? Pembalap kelahiran Granollers itu menjawab, kelahiran anak kembarnya – Max dan Mia – dianggap sebagai motivasi tersendiri.
“Saya beruntung karena saya seorang ayah tahun ini. Mereka [anak-anak] memberi saya banyak energi positif,” imbuh Espargaro.
“[2018) sudah merupakan tahun yang sulit. Saya tidak kompetitif. Saya [juga] sangat lambat. Ketika di rumah, saya bisa gembira dan tenang.
“Bagus rasanya jika saya senang. Jika tidak, maka saya tidak senang sebelum balapan berikutnya.
“Selain itu, saya juga mengalami cedera. Saya harus dioperasi dan dirawat di rumah sakit di Jerman [selama lima hari]. Adik saya juga cedera yang sangat menakutkan. Semua apsek sangat sulit, kecuali keluarga,” tuturnya.
Laporan tambahan oleh Willy Zinck
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments