Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Arti Simbol Dasi Kupu-kupu Aron Canet

Aron Canet masih berupaya memburu kemenangan pertamanya di Kejuaraan Dunia Moto2. Kesempatan itu kembali terbuka pada akhir pekan ini di Grand Prix Thailand.

Aron Canet, Pons Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tampaknya nasib buruk masih mengikuti Aron Canet dalam perjalanannya menuju kemenangan Moto2 pertamanya. Lihat saja apa yang dialami pembalap Flexbox HP40 itu di Sirkuit Motegi, GP Jepang, Minggu (25/9/2022).

Sempat berada di posisi terdepan seusai merebut pole position, Canet akhirnya terjatuh dan tidak mampu finis pada lomba Moto2 Jepang, putaran ke-16 musim ini.

Kendati tidak mampu merebut poin, Canet masih berada di peringkat ketiga klasemen. Peluang bersaing merebut gelar Moto2 masih terbuka bagi Canet karena terpaut 57 poin dari Augusto Fernandez (Red Bull KTM Factory Racing).

Dengan empat balapan tersisa dan maksimal 100 poin yang bisa direbut, Canet jelas masih bisa merebut gelar. Akhir pekan ini, ia akan turun di Chang International Circuit, Buriram, di Moto2 Thailand.

Nasib sial seperti di Motegi bukan kali pertama dialami Canet. Simbol dasi kupu-kupu yang ia kenakan sejak musim lalu setiap kali naik podium di kategori menengah, juga masih ada.

Canet menjelaskan bila dirinya mulai melihat dasi kupu-kupu tersebut sebagai beban untuk menghasilkan tekanan atau bahkan simbol nasib buruk. Canet berniat mengungkapkan alasan mengapa dia menggunakannya pada hari dia akhirnya memenangi lomba Moto2. Tetapi pada Minggu lalu di Motegi. Canet memilih mematahkan dasi kupu-kupu tersebut.

“Dasi kupu-kupu adalah pesan untuk beberapa orang di dalam dan di luar paddock yang telah mencap saya ini atau itu, tanpa mengetahui saya dan karena memiliki tato, dengan cara yang diskriminatif,” tutur Canet seperti dikutip as.com.

“Anda bukan orang yang lebih baik atau lebih buruk, hanya karena memiliki tato. Beberapa melihat saya sebagai germo atau pembunuh karena memiliki tato di tubuh. Padahal kenyataannya saya anak yang sama seperti ketika berusia 16 tahun, ketika belum memiliki tato.”

Baca Juga:

Pembalap asal Valencia berusia 22 tahun itu menjelaskan, dirinya kini sudah mampu merebut finis podium, baik dengan dasi kupu-kupu maupun tanpa itu.

“Kami memiliki gas (motor) yang sama, dengan atau tanpa tato. Saya adalah orang yang sama dan atlet elite yang sama, orang yang bangun di pagi hari untuk berlatih di rumah. Di Andorra, memiliki tato tidak menjadikan Anda lebih baik atau buruk. Sama seperti memakai dasi kupu-kupu.

“Itulah mengapa saya kini memakainya. Tetapi, saya mulai merasakan beban. Karena itulah saya melepaskannya untuk balapan yang tersisa. Omong-omong, simbol dasi kupu-kupu itu terbuat dari kayu. Tidak ada yang istimewa selain karena itu yang pertama saya temukan.”

Aron Canet pun mengingat benar asal usul cerita simbol dasi kupu-kupu ini. Ia mulai memakainya ketika mampu naik podium setelah balapan di Mugello, tuan rumah GP Italia, pada 2021.

“Saat itu kami sedang bernegosiasi dengan beberapa tim dari berbagai kategori. Tetapi, beberapa menolak saya hanya karena memiliki tato. Lebih banyak omong kosong.

“Di luar paddock, saya juga kerap dicap hal-hal negatif tanpa mengenal betul diri saya. Saya suka (musik) reggae dan yang lain mungkin suka hard rock. Tetapi, itu sebabnya saya tidak memperlakukannya lebih buruk atau mendiskriminasi dia.

“Yang ingin saya jelaskan adalah, karena memiliki tato, Anda bukanlah orang yang lebih buruk atau orang jahat, jauh dari itu. Anda adalah orang yang sama dan masih memiliki gas (motor) yang sama, yang telah terbukti setelah tujuh kali naik podium, tiga pole, dan beberapa lap tercepat. Mari patahkan dasi kupu-kupunya.”

Aron Canet, Pons Racing

Aron Canet, Pons Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Moto2 Jepang: Kemenangan Brilian Ai Ogura
Artikel berikutnya Augusto Fernandez Akan Menekan Tanpa Ambil Risiko Terlalu Besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia