Aston Martin Didenda Rp7 Miliar karena Melanggar Budget Cap
Terbukti melakukan pelanggaran prosedural batas anggaran F1 2021, FIA menghukum Aston Martin dengan denda sebesar 450 ribu dolar AS (setara Rp7 miliar).
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Kendati berada di bawah budget cap musim lalu, FIA menganggap Aston Martin telah melakukan pelanggaran prosedural. Bersama tim Red Bull, kedua skuad pun melakukan pembicaraan terkait Accepted Breach Agreement (ABA).
“Aston Martin telah secara tidak akurat mengecualikan dan/atau menyesuaikan biaya dalam perhitungan biaya yang relevan,” bunyi pernyataan resmi, Jumat (28/10/2022).
Area cakupannya meliputi biaya untuk markas baru, terowongan angin tambahan, serta biaya yang berkaitan dengan simulator anyar.
Sebagai hukumannya, Aston Martin didenda 450 ribu dolar Amerika (Rp7 miliar) yang harus dibayar dalam waktu 30 hari ke depan.
“Tidak ada tuduhan atau bukti bahwa Aston Martin telah berusaha setiap saat untuk bertindak dengan itikad buruk, tidak jujur atau dengan cara curang selama proses berlangsung,” lanjutan isi pernyataan.
FIA juga menyatakan, Aston Martin tidak mendapatkan atau berusaha mendapatkan keuntungan apa pun dari pengecualian yang tidak akurat atau penyesuaian biaya tertentu dalam pengajuan laporan batas anggaran F1 2021.
“Cost Cap Administration menganggap tepat, dalam keadaan ini, untuk menawarkan ABA kepada Aston Martin guna penyelesaian masalah dengan persyaratan yang ditetapkan, mengingat sifat pelanggaran yang terbatas, dan kesediaan Aston Martin untuk mengakui pelanggaran dan untuk bekerja sama dengan Cost Cap Administration,” tambahan pernyataan.
Ini berarti kasus pelanggaran prosedural budget cap yang dilakukan Aston Martin resmi sekarang ditutup, tanpa mekanisme untuk banding atau tindakan apa pun yang akan diambil oleh tim.
Team Principal Aston Martin, Mike Krack, dalam konferensi pers Formula 1 Grand Prix Jepang 2022
Foto oleh: FIA Pool
Adapun, rincian biaya dikeluarkan atau disesuaikan secara tidak tepat oleh Aston Martin, antara lain:
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(h)(i) Regulasi Keuangan (tentang biaya sehubungan dengan markas baru Tim F1);
- Pengurangan Biaya Relevan sehubungan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pasal 4.1(b)(ii) (tentang kredit pajak R&D);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(h)(i) Regulasi Keuangan (tentang biaya sehubungan dengan simulator F1 baru);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(o) Regulasi Keuangan (tentang biaya tambahan terowongan angin);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(i) Regulasi Keuangan (tentang biaya bonus penandatanganan tertentu);
- Pengurangan Biaya Relevan sehubungan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pasal 4.1(a)(ii) Regulasi Keuangan (tentang penggunaan Komponen yang Dapat Dialihkan);
- Pengurangan Biaya Reevan sehubungan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pasal 4.1(f)(i)(B) Regulasi Keuangan (tentang Persediaan Bekas);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(h)(i) dan 3.1(i) Regulasi Keuangan (tentang biaya meja layanan);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(i) Regulasi Keuangan (tentang biaya layanan katering yang diberikan kepada personel di kantor pusat pabrik);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(i) Regulasi Keuangan (mengenai biaya meja dan kursi);
- Meremehkan Biaya Terkait sehubungan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pasal 4.1(h) Regulasi Keuangan (tentang biaya dan kerugian yang tidak tercatat sehubungan dengan biaya layanan yang diberikan oleh sponsor);
- Biaya sesuai dengan Pasal 3.1(j) Regulasi Keuangan (tentang biaya layanan yang diberikan oleh personel outsourcing).
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments