Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pecco Bagnaia: Hanya Bastianini yang Selevel Marquez

GP Amerika tidak berakhir ideal untuk Francesco Bagnaia. Rider Ducati Team ini hanya mampu finis kelima dalam balapan yang menjadi panggung bagi Enea Bastianini dan juga Marc Marquez tersebut.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Harapan Francesco Bagnaia untuk bisa meraih podium dalam Grand Prix Amerika gagal terwujud. Pecco, yang start dari grid ketiga, hanya mampu mengamankan P5 saat rekan satu timnya, Jack Miller, serta pengguna Desmosedici lainnya, Enea Bastianini, mencapai target.

Miller mengakhiri balapan putaran keempat MotoGP 2022 di Circuit of The Americas (COTA) itu di posisi ketiga. Sedangkan Bastianini, yang mengendarai Desmosedici GP21, lebih baik lagi, meraih kemenangan.

Kendati demikian, Bagnaia mengungkapkan jika tujuannya telah tercapai, bahkan jika perjuangan untuk bisa mencapai level yang sama seperti ditunjukkannya pada akhir musim lalu tak akan singkat.

“Itu akhir pekan di mana kami perlu memahami apa yang harus dikerjakan, tujuan kami adalah lima besar, tetapi sejujurnya saya pikir saya bisa bertarung lebih keras, sayangnya saya harus bertahan,” kata Pecco kepada Sky Sport.

Baca Juga:

“Saat ini saya kehilangan cukup banyak dalam akselerasi, saya tidak bisa mengangkat motor dengan baik. Jadi kami harus meningkatkannya.

“Setelah FP4 dan pemanasan saya pikir saya punya kecepatan lebih baik. Dalam balapan saya kesulitan di lap-lap pertama untuk menemukan pace yang tepat dan sayangnya finis kelima adalah posisi terbaik yang bisa saya raih. Jack (Miller) lebih baik.”

Tetapi bagi Bagnaia rider terkuat di GP Amerika adalah Enea Bastianini (Gresini Racing), yang mampu menang dengan mengungguli Miller dan Alex Rins (Suzuki Ecstar), serta Marc Marquez (Repsol Honda), yang melakukan comeback hebat usai mengalami masalah teknis saat start. Ia finis P6 setelah sempat berada di urutan paling belakang.

Enea Bastianini, Gresini Racing

Enea Bastianini, Gresini Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Enea (Bastianini) sangat bagus, dia mampu melaju cepat sepanjang akhir pekan. Dia akan menjadi satu-satunya yang bisa bertarung dengan Marc (Marquez). Jika tidak mengalami masalah di awal, Marc pasti akan berjuang untuk menang,” kata Pecco.

Dengan kemenangan di COTA, Bastianini membawa Desmosedici GP21 meraih kesuksesan kedua musim ini setelah Qatar dan perbandingannya dengan GP22 makin meningkat. Bagnaia pun menyadarai hal itu.

“Enea melanjutkan apa yang kami (Bagnaia, Miller, Jorge Martin dan Johann Zarco) selesaikan tahun lalu. Dia juga membalap dengan sangat baik. Dia tidak perlu terlalu menekan ketika balapan, dia baru melakukan serangan tiga lap akhir,” ujarnya.

“Sejauh ini dia yang tercepat. Kami memiliki beberapa kilometer untuk mengendarai motor (GP22) ini, bekerja dengan metode dalam dua balapan terakhir. Sekarang penting fokus ke Portimao (GP Portugal), di mana kami cepat tahun lalu,” imbuh Pecco.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Enea Bastianini: Sukses di COTA Lebih Istimewa daripada Qatar
Artikel berikutnya 7 Fakta Menarik tentang Enea Bastianini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia