Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Francesco Bagnaia Kini Hanya Fokus Balapan demi Balapan

Pembalap andalan tim pabrikan Ducati Lenovo tersebut tidak lagi memikirkan posisi di klasemen setelah mengalami banyak insiden di Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Dorna Sports

Dua kemenangan dan tiga kali terjatuh dalam lima balapan terakhir membuat Francesco Bagnaia berada di peringkat keenam klasemen pembalap. Sebuah tren yang tidak bagus bagi pembalap yang pada awalnya menjadi salah satu favorit juara dunia.

Seusai memenangi GP Spanyol, Bagnaia mengalami kecelakaan di Le Mans, Prancis. Ia lalu membayarnya dengan kemenangan di lomba kandang dirinya dan Ducati, GP Italia. Tetapi setelah itu, Bagnaia kembali mengalami kecelakaan beruntun di GP Catalunya dan GP Jerman.

Menjelang MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, akhir pekan ini (24-26/6/2022), Bagnaia tertinggal hingga 91 poin dari pemimpin klasemen yang juga juara dunia bertahan, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).

Situasi menjelang jeda paruh musim (seusai GP Belanda) ini mau tidak mau memberikan tekanan tersendiri bagi pemenang enam Grand Prix kelas MotoGP tersebut. Apalagi, kecelakaan tunggal yang dialaminya di Sachsenring, Jerman, hingga kini masih misteri.

Setelah melihat data, Bagnaia pun bertambah yakin betapa besarnya perubahan yang terjadi di MotoGP, paling tidak dalam dua tahun terakhir.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Francesco Bagnaia, Ducati Team

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Dorna

“Sampai sekira satu setengah tahun lalu, jika mampu cepat dan mempertahankan limit dalam 80% dari jarak balapan, kans Anda untuk menang masih tetap besar. Namun, hal itu tidak berlaku saat ini,” ujar juara dunia Moto2 2018 tersebut.

“Kini, limit harus segera didapat begitu balapan dimulai. Setiap pembalap sudah tahu harus membuka habis gas sejak awal lomba. Jadi, mungkin perlu mengubah gaya balap sedikit. Di sinilah mungkin masalah saya. Saya tidak cepat beradaptasi.”

Menjelang GP Belanda, Francesco Bagnaia mengakui, mereebut hasil bagus di Assen menjadi sebuah keharusan. Hal tersebut tidak hanya penting untuk menjaga peluang merebut gelar tetapi juga bisa membuatnya lebih rileks saat liburan musim panas.

“Pada awal musim, saya mampu menjadi salah satu yang tercepat. Di Sachsenring pun, saya membuktikan masih yang tercepat. Namun saya gagal untuk menjadi yang terkuat. Dua hal itu sangatlah berbeda,” kata Bagnaia.

“Quartararo membuktikan dirinya pembalap terkuat di grid MotoGP saat ini, lebih daripada tahun lalu. Memang penting untuk lebih cepat, tetapi saya masih harus bisa membuktikan diri untuk lebih kuat. Itulah yang menjadi problem terberat saya saat ini.”

Rekor Francesco Bagnaia di Assen terbilang tidak buruk. Ia mampu memenangi lomba di sana saat masih turun di kelas Moto3 (P1 pada 2016) dan Moto2 (2018).

Baca Juga:

Kendati demikian, sejak turun di MotoGP mulai 2019, hasil terbaik Bagnaia di GP Belanda hanyalah P6 pada tahun lalu. GP Belanda sendiri absen dari kalender MotoGP pada 2020 akibat pandemi Covid-19.

“Kini, saya hanya akan berpikir balapan demi balapan. Setelah itu, barulah melihat situasi seperti apa,” kata Francesco Bagnaia saat disinggung soal peluang merebut gelar MotoGP musim ini.

“Di Belanda, saya hanya akan fokus di Belanda saja. Demikian pula untuk lomba-lomba berikutnya. Ducati pun masih yakin dengan peluang gelar dan sangat mendukung saya.

“Kejuaraan masih panjang (masih ada 10 balapan, termasuk GP Belanda). Tetapi, saya melihat memang akan sangat berat untuk bisa berada di depan Quartararo. Namun, saya akan tetap memberikan yang terbaik untuk kemudian melihat di mana posisi kami.

“Saya rasa, perlu ada keselarasan antara mentalitas dan top performa yang stabil untuk menyiasati sisa musim. Inilah satu-satunya cara untuk menciptakan langkah konstan dan stabil,” tutur Francesco Bagnaia.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP1 MotoGP Belanda: Miller Unggul, Quartararo-Bagnaia Tercecer
Artikel berikutnya Jack Miller Gambarkan Ketatnya Persaingan MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia