Bagnaia Prioritaskan Perbaiki Kinerja Ban Depan di MotoGP 2021
Pembalap anyar Ducati, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia, sudah menganalisis kelemahan motor yang ditungganginya di MotoGP 2020. Dari data, ia menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja ban depan terutama saat temperaturnya sangat rendah.
Foto oleh: Ducati Corse
Bagnaia bersama Pramac Racing mengalami musim lalu yang berwarna. Ia hampir naik podium di GP Andalusia tapi pada akhirnya menyerah karena masalah pada mesin. Hal serupa terjadi di GP Emilia Romagna, yang digelar di Misano. Pekan sebelumnya, di sirkuit yang sama, ia menjadi runner-up.
Ketika temperatur udara menjadi dingin mulai musim gugur, berpengaruh kepada feeling dengan ban depan. Alhasil, rapornya turun drastis. Rider Italia itu hanya bisa meraih delapan poin dari enam laga.
Dari pengalaman buruk itu, Pecco dan mekaniknya pun mempelajari data dan mencari cara untuk menghindari masalah serupa terulang.
“Ketika kami menemukan temperatur tinggi, saya selalu cepat dan kompetitif. Tapi sebaliknya, saat kami mendapati suhu rendah, seperti di Aragon, saya sangat kepayahan, terutama di level feeling dengan ban depan. Saya jatuh tanpa mendorong,” ujarnya dalam presentasi tim pabrikan Ducati.
“Ini adalah aspek yang sangat kritis dalam gaya menyetir saya. Ini adalah salah satu yang harus saya perbaiki dan saya sudah bekerja keras dalam hal itu selama musim dingin. Saya juga harus memacu (motor) juga ketika suhu rendah.”
Menjadi rekan setim Jack Miller, dinilai sebagai sebuah keuntungan oleh Bagnaia. Sebab pembalap Australia itu tak mengalami kendala seperti dirinya dengan tunggangan yang sama. Jadi mereka bisa berbagi solusi.
“Saya beruntung punya Jack sebagai rekan tim, karena dia sangat cepat dalam kondisi-kondisi seperti ini dan dia bisa menolong saya memahami jalan yang tepat untuk diikuti. Saya tahu kalau saya harus lebih melaju walaupun saya tak punya feeling untuk membuat ban bekerja. Kalau saya bisa melakukannya hingga akhir putaran pertama, lalu saya dapat mengendalikannya seperti ketika temperatur lebih tinggi,” tuturnya.
Bagnaia menjelaskan bagian depan sangat penting untuk gaya membalapnya. Padahal, musim lalu, banyak yang mengeluh kesulitan dengan ban belakang.
“Saya memilih punya feeling bagus dengan ban depan daripada bagian belakang. Saya pikir bagian berlakang dapat diatur dengan gas, sedangkan kalau Anda kehilangan kendali ban depan, Anda jatuh. Ini aspek yang harus saya perbaiki kalau mau lebih kencang,” ia menjelaskan.
“Ketika mengamati data Jack, juga musim lalu, hal pertama yang menonjol adalah dia bisa cepat sejak putaran pertama, sedangkan saya tidak. Dalam hal ini, temperatur ban depan saya turun dan bagi saya mustahil mengembalikannya ke keadaan yang tepat. Seandainya saya dapat mengontrol situasi ini, akan lebih mudah selalu menjadi cepat.”
Bagnaia telah mempersiapkan perjalanan musim depan dengan beragam cara. Ia mengendarai motocross di ranch milik Valentino Rossi, selain melihat data serta rekaman video balapan musim lalu.
“Saya mengobservasi data semua sesi di Aragon dan Valencia, sangat mudah menyadarai bahwa out lap saya 4 atau 5 detik lebih lambat daripada Jack. Itu sesuatu yang sedang saya mulai kerjakan di Ranch karena di sana, saya juga sadar lebih lamban daripada lainnya di putaran pertama,” katanya.
“Jadi saya mencoba melaju sejak masuk trek di putaran pertama. Di Ranch, saya dapat memperbaiki aspek ini. Tentu saja, bukan hal yang sama, tapi saya akan mencoba melakukan lagi juga di trek, mungkin dalam momen-momen di mana kami menemukan temperatur lebih rendah.”
.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments