Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Pecco Bagnaia Ungkap 3 Balapan Penyebab Kegagalan Raih Gelar MotoGP

Pembalap Ducati Francesco Bagnaia menyebut tiga balapan yang membuatnya kehilangan gelar MotoGP 2021, tetapi bukan Grand Prix Emilia Romagna. Meksi gagal, ia tetap puas dengan raihan musim ini.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: MotoGP

Melihat klasemen MotoGP 2021, Francesco “Pecco” Bagnaia sudah tidak punya kesempatan menjadi juara dunia setelah jatuh saat memimpin balapan Grand Prix (GP) Emilia Romagna, yang sudah tersisa lima lap, di Misano, akhir pekan lalu.

Insiden tersebut memastikan rider Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo keluar sebagai kampiun. Keunggulan 62 poin El Diablo sudah tidak mungkin lagi oleh Bagnaia dalam dua balapan tersisa 2021.

Pecco mencetak dua kemenangan pertamanya di MotoGP dalam GP Aragon dan GP San Marino, di mana pembalap Ducati Lenovo Team itu tampil luar biasa. Tetapi saat ditanya soal penyebab kegagalan meraih titel, ia mengatakan bukan karena crash pekan lalu.

Bagnaia menyebutkan ada tiga balapan yang jadi alasan dirinya tidak bisa menahan laju Quartararo menjadi juara. “Saya pikir kami kehilangan kesempatan di Mugello (GP Italia), ketika saya tidak fokus.”

Baca Juga:

Rider 24 tahun tersebut tidak berhasil finis di sana akibat kecelakaan, di mana ia mengaku tak bisa berkonsentrasi, yang terjadi sehari usai insiden yang menewaskan pembalap Moto3 Jason Dupasquier.

Selain Mugello, Pecco dapat memikirkan dua race di mana dia tidak jatuh, namun masih kehilangan poin. “Pada balapan Austria pertama (GP Styria, P11) saya memilih ban yang tidak berfungsi. Di Silverstone (GP Inggris, P14) hal serupa terjadi lagi. Jadi jika melihat ke belakang, saya kehilangan gelar dalam tiga balapan.”

Tetapi Bagnaia tidak benar-benar ingin tahu apa-apa tentang gelar juara dunia yang hilang. Sebaliknya, ia memandang musim 2021-nya sebagai langkah yang positif.

“Anda harus ingat bahwa saya menyelesaikan kejuaraan dunia tahun lalu di posisi ke-16. Jadi saya tertinggal cukup jauh,” kenang Pecco, ketika ia harus melewatkan tiga balapan karena cedera patah kaki di Brno.

Bagnaia meraih satu podium pada MotoGP musim lalu bersama Tim Pracam Racing, dengan posisi kedua dalam balapan Misano dua. Karena posisi awal yang mengecewakan, meraih gelar bukan rencana mereka.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Tetapi memang benar bahwa segalanya tiba-tiba berjalan dengan sangat baik bagi saya. Saya mengembangkan feeling yang sangat bagus dengan motor dan bekerja dengan tim fantastis,” tuturnya.

“Saya pikir kami bisa puas karena kami berada di urutan kedua dalam kejuaraan dunia. Jadi saya tidak berpikir ada alasan untuk meratapi gelar yang hilang, karena itu bukan tujuan kami tahun ini,” ucap Pecco.

“Dalam lima balapan sebelumnya, saya selalu berjuang untuk kemenangan. Ini sudah merupakan langkah maji yang besar jika dibandingkan dengan awal musim. Dan itulah mengapa kami harus puas.

“Dalam lima balapan sebelumnya, saya selalu berjuang untuk kemenangan. Ini sudah merupakan langkah maju yang besar jika dibandingkan dengan awal musim.

“Untuk tahun depan, saya ingin belajar dari kesalahan saya dan mencoba bertarung di baris depan,” ujar Bagnaia menambahkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jorge Lorenzo Kagumi Keberanian Marc Marquez Ambil Risiko
Artikel berikutnya Marc Marquez Terbantu Cuaca dalam MotoGP Emilia Romagna

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia