Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Red Bull dan Honda Akan Buat Balapan Ke-50 Spesial

Grand Prix Belgia akan menjadi lomba Formula 1 ke-50 bagi Red Bull Racing dan Honda sejak bekerja sama mulai 2019. Mereka akan merayakannya secara spesial.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing, and Toyoharu Tanabe, F1 Technical Director, Honda, applaud their drivers on the podium

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Setelah kembali ke Formula 1 sebagai pemasok mesin pada 2015 – era keempat sejak debut pada 1964 dengan berbagai status (konstruktor atau pemasok mesin) – Honda baru terlihat kembali kuat sejak bekerja sama dengan Red Bull Racing.

Pabrikan asal Jepang tersebut kurang kompetitif saat memasok mesin untuk McLaren (2015-2017) dan Scuderia Toro Rosso (2018-2019).

Honda mulai terlihat kuat saat memasok mesin untuk Red Bull mulai 2019 dan tim “saudara” mereka, AlphaTauri (nama baru Toro Rosso), sejak 2020.

Khusus untuk Red Bull, Honda menjelma menjadi mesin yang sangat disegani karena sejak tahun lalu mampu membawa tim tersebut mengganggu dominasi Mercedes dalam perburuan gelar juara dunia F1.

Jika bersama AlphaTauri, Honda baru memenangi satu Grand Prix (Italia 2020), dengan Red Bull Racing mereka sudah mengoleksi 11 kemenangan dalam 49 balapan.

Jumlah kemenangan Red Bull-Honda itu terbilang banyak mengingat belum lama keduanya bersama. GP Belgia pada akhir pekan ini bakal menjadi balapan ke-50 bagi Red Bull dan Honda bersama. Karena itu, mereka siap merayakannya secara istimewa di Sirkuit Spa-Francorchamps.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

“Kerja sama kami dengan Honda berkembang seakin kuat sejak kerja sama kami lakukan mulai 2019. Red Bull sangat bangga bersama Honda mampu merebut 11 kemenangan, 32 podium, dan 8 pole dalam 49 balapan,” ujar Prinsipal Tim Red Bull Christian Horner.

“Spa akan menjadi balapan ke-50 kami dan Honda bersama. Ini waktu yang tepat untuk melihat lagi apa yang sudah kami capai bersama. Kami berterima kasih kepada Honda atas kerja keras mereka hingga menempatkan kami dalam persaingan perburuan gelar tahun ini.”

Honda akan mundur dari Formula 1 pada akhir musim 2021 ini. Karena itulah mereka berkomitmen untuk habis-habisan membantu Red Bull merebut gelar juara dunia F1 2021.

“Dalam waktu singkat, kami mampu menuai hasil-hasil impresif di era mesin hybrid bersama Red Bull. Pada 2019, kami merebut kemenangan pertama di Austria (seri kesembilan) dan pole perdana di Hungaria (12),” ujar Toyoharu Tanabe, Direktur Teknis Honda Racing.

“Di Bahrain 2020, kami berhasil merebut podium ganda pertama bersama Red Bull. Musim ini, kami sudah mengoleksi lima kemenangan bersama mereka.”

Honda mengakui, sejak kembali sebagai pemasok mesin pada 2015, baru bersama Red Bull Racing mereka berhasil merebut finis podium. Keberhasilan membantu Red Bull bersaing merebut gelar tidak lepas dari kerja keras dan komunikasi yang baik di antara keduanya.

Baca Juga:

“Menjelang balapan ke-50, kami berterima kasih kepada Red Bull Racing atas keterbukaan dan kepercayaan mereka terhadap kami. Kami memiliki tujuan yang sama di F1. Jangan lupakan juga kontribusi para pembalap dalam kerja sama ini,” tutur Tanabe.

“Faktor penting lainnya adalah hubungan kami yang juga sangat bagus dengan Scuderia Toro Rosso pada 2018, yang menjadi fondasi kolaborasi kedua tim pada tahun berikutnya. Kami sangat bangga dengan pencapaian sejauh ini.

“Tinggal 12 balapan lagi bagi Honda di F1 sebelum kami pergi. Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mengakhiri petualangan kami di podium tertinggi,” ucap Tanabe.

Honda memiliki reputasi luar biasa di F1, utamanya sebagai pemasok mesin pada pertengahan hingga akhir era 1980-an. Di era kedua turun di F1 tersebut, Honda ikut berperan merebut enam gelar juara dunia konstruktor dan lima gelar pembalap.

Gelar konstruktor direbut bersama Williams pada 1986 dan 1987 serta McLaren pada 1988, 1989, 1990, dan 1991. Gelar pembalap direbut pada 1987 lewat Nelson Piquet (Williams); 1988, 1990, 1991 bersama Ayrton Senna (McLaren), dan 1989 dari Alain Prost (McLaren).   

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Charles Leclerc Akan Pakai Mesin Ketiga dalam F1 GP Belgia
Artikel berikutnya Max Verstappen Berada dalam Situasi Tak Biasa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia