Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Enea Bastianini-Jorge Martin Perlu Pikir Panjang Tinggalkan Ducati

Ducati merayakan kemenangan pertama musim ini dengan Desmosedici GP22 lewat Francesco Bagnaia di Jerez. Di sela-sela euforia, Gigi Dall’Igna mengirim pesan untuk Enea Bastianini dan Jorge Martin.

Enea Bastianini, Gresini Racing, Polesitter Jorge Martin, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sementara Francesco Bagnaia memberikan podium utama perdana untuk tim pabrikan Ducati dalam Grand Prix Spanyol, di sisi lain pertanyaan tentang calon rekan setimnya musim depan terus mengemuka.

Jack Miller kemungkinan tersisih, meski tampaknya ada jaminan dari Ducati untuk mempertahankan pembalap Australia itu dalam beberapa pekan terakhir. Dan duel meraih kursi tim pabrikan antara Enea Bastianini dan Jorge Martin kian memanas.

Salah satu dari dua pembalap tersebut hampir pasti dipromosikan bakal ke skuad utama pabrikan Borgo Panigale untuk mendampingi Pecco Bagnaia, yang telah mendapat jaminan hingga 2024.

Setelah enam Grand Prix bergulir selama 2022, Le Bestia mengungguli Jorge Martin. Ia telah mencetak dua kemenangan dan tampil lebih konsisten. Bastianini juga ada di jalur untuk memperjuangkan gelar.

Baca Juga:

Sedangkan Martinator belum menemukan bentuk terbaiknya. Sang rider masih bermasalah dengan konsistensi. Menggeber Desmosedici GP22, pemuda asal Spanyol ini baru mencetak satu podium dengan total 28 poin.

Walau begitu, Martin berada di posisi terdepan untuk mendapat promosi ke tim utama, bahkan ketika performanya sejauh ini, kecuali GP Argentina, agak mengecewakan, termasuk tiga crash.

General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna pun buka suara mengenai masalah ini. Bisa ditebak, ia coba untuk kembali menenangkan suasana, tetapi sambil mengirimkan pesan penting.

“Kami harus menunggu beberapa balapan lagi untuk keputusan akhir. Tetapi tentu keduanya (Bastianini dan Martin) pantas diperlakukan sebagai pembalap resmi. Ada waktu memikirkan itu, pastinya,” ujar Dall’Igna kepada Sky Sports Italia.

Gigi Dall'Igna, Ducati Corse General Manager, Ducati

Gigi Dall'Igna, Ducati Corse General Manager, Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lebih lanjut ia juga menyoroti soal kemungkinan salah satu dari Bastianini ataupun Martin memutuskan pergi dari Ducati dan bergabung ke pabrikan lain. Honda tampak jadi tujuan yang sangat jelas sekarang.  

“Akankah salah satu dari mereka meninggalkan Ducati? Mungkin saja, namun saya pikir dalam balapan, kontinuitas terbayar, jadi pembalap yang tampil bagus dengan motornya harus berpikir empat atau lima kali sebelum melakukan perubahan (berganti pabrikan).”  

Dalam persaingan yang rumit, sosok manajer juga bisa memainkan peran vital. Dalam kasus Bastianini, ada Carlo Pernat, yang telah menggarisbawahi pencapaian kliennya musim ini dengan motor spek lama.

Namun, dengan kabar mendadak mundurnya Suzuki dari MotoGP pada akhir 2022 berpotensi membuat pasar pembalap makin menarik, dengan Joan Mir dan Alex Rins juga akan berburu tempat untuk 2023.

Jorge Martin, Pramac Racing, terlibat duel dengan Enea Bastianini, Gresini Racing

Jorge Martin, Pramac Racing, terlibat duel dengan Enea Bastianini, Gresini Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kontrak Sudah Siap, Manajer Joan Mir Kaget Suzuki Akan Mundur
Artikel berikutnya Aprilia Optimistis Kopling Baru Atasi Problem Start

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia