Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bastianini Selalu Ingin Belajar dari Pembalap Terbaik

Enea Bastianini yang berstatus rookie menegaskan dirinya tak ingin berhenti belajar dari pembalap terbaik untuk meningkatkan kualitasnya.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dalam lima balapan awal Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, Bastianini sudah mengemas 23 poin yang membuatnya berada peringkat ke-13 klasemen sementara, di atas Danilo Petrucci (16) dan Valentino Rossi (20).

Tapi, pembalap Esponsorama Racing itu mengatakan dirinya belum puas dengan apa yang dicapainya saat ini dan masih ingin mempelajari banyak hal.

Sebagai pendatang baru, Bastianini juga hampir selalu berhasil mencatatkan poin di setiap balapan. Sayang, di Grand Prix Spanyol, ia harus pulang dengan tangan kosong karena gagal menyelesaikan balapan.

“Tidak mudah untuk tampil konsisten. Tapi saya selalu menginginkan lebih,” kata Bastianini seperti dilansir Speedweek.

“Saya memulai akhir pekan dengan penuh kewaspadaan, dan berusaha berkembang di setiap sesi. Saya butuh lebih banyak pengalaman dan kemudian saya selalu melihat ban belakang pembalap lain untuk mempelajari sesuatu.

“Berkendara di balakang Marc Marquez fantastis. Saya menyukai gaya balapnya. Setelah dua lap, saya tahu apa yang harus dilakukan dengan cara sendiri. Di samping itu, Anda selalu ingin melaju cepat dan keluar tikungan dengan mulus.”

Baca Juga:

Dipromosikan ke MotoGP oleh Esponsorama Racing, Enea Bastianini harus menggunakan motor Ducati, Desmosedici GP20. Itu merupakan basis motor 2019 yang sedikit dikembangkan sesuai dengan regulasi yang berlaku di masa pandemi Covid-19.

Pembalap 23 tahun itu pun melihat Jack Miller (Ducati Lenovo) sebagai referensi terbaik baginya untuk menaklukkan Ducati Desmosedici GP.

“Saya pikir Jack jadi referensi terbaik. Saya melakukan pengereman dengan sangat lambat dan itu salah satu kekuatan saya. Tapi saya juga bisa belajar dari Pecco Bagnaia (rekan setim Miller),” ujarnya.

Performa Bastianini sejauh ini memang cukup menjanjikan jika melihat kinerja pendatang baru lainnya. Rekan setimnya, Luca Marini, belum bisa membawa Desmosedici GP20 melaju cepat dan tertinggal 14 poin dari Bastianini di klasemen.

“Saya sangat senang dengan performa kami sejauh ini. Motor benar-benar cepat dan sangat berbeda dengan mesin Moto2 atau Moto3,” tuturnya.

“Ada banyak opsi di MotoGP dalam hal elektronik, dan persiapan menghadapi balapan juga berbeda. Saya harus beradaptasi dengan motor dalam waktu singkat, jadi ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.”

Menghadapi GP Italia di Sirkuit Mugello, akhir pekan ini, Enea Bastianini berharap dapat kembali finis di posisi 10 besar karena karakter trek cocok dengan motor Ducati.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duo Suzuki Berambisi Bangkit di Mugello
Artikel berikutnya Rekor Top Speed MotoGP Bisa Pecah Lagi di Mugello

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia