Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Mercedes masih kesal dengan insiden Baku

Team principal Mercedes, Toto Wolff, mengaku dibuat syok kala Valtteri Bottas gagal memenangi GP Azerbaijan akibat melindas puing-puing di tengah lintasan.

Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1 W09 EQ Power+ blow out

Foto oleh: Sutton Images

Bottas sempat memimpin jalannya balapan di Baku ketika tinggal menyisakan tiga lap. Kemenangan itu nampak sudah di depan mata. Namun nahas, pembalap Finlandia tersebut melindas puing-puing bekas dari insiden senggolan antara Kevin Magnussen dan Pierre Gasly tak lama setelah restart Safety Car.

Akibatnya, Bottas mengalami pecah ban sebelah kanan-belakang, memaksanya tersingkir dari balapan. Ini juga memupus harapannya untuk bisa menyodok ke posisi teratas dalam klasemen.

“Baku membuat saya syok,” ungkap Wolff, menceritakan kembali jalannya musim 2018 kepada Motorsport.com. “Saya sangat kesal dan kecewa dengan manuver yang mereka lakukan.

Duel Magnussen melawan Gasly benar-benar gila, dan seharusnya itu dihukum berat. Kemudian ada puing-puing akibat pertarungan bodoh itu. Ini yang menggagalkan kemenangan Bottas. Disayangkan, sangat disayangkan. Ini adalah salah satu momen terburuk buat saya sepanjang tahun.”

Baca Juga:

Wolff melanjutkan, rentetan nasib sial yang dialami Bottas pada awal musim menjadi alasan mengapa pembalapnya tersebut tampak tertatih di sisa-sisa ronde.

Sebelum insiden Baku, peluang kemenangan Bottas di Tiongkok sirna setelah munculnya Safety Car. Bottas juga dianggap pantas menjadi pemenang di Bahrain, balapan kedua tahun ini.

“Menurut saya, dia yang seharusnya menjadi pemenang di tiga balapan tersebut. Dia bisa nyaman memimpin klasemen setelah Baku,” tambahnya.

“Saya pikir, sebagai pembalap, ketika Anda sudah tidak bisa lagi terlibat dalam pertarungan gelar, itu menjadi perasaan yang sangat sulit untuk diterima.

“Anda bisa melihatnya, ketika Valtteri harus memberikan jalan kepada Lewis – karena dia memiliki poin lebih banyak, ada semacam penurunan performa.

“Menurut saya hal seperti ini mempengaruhi setiap pembalap. Jadi, andai saja dia masih dalam perburuan gelar, itu yang akan menjadi pembeda.”

Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1, Toto Wolff, Mercedes AMG F1 Director of Motorsport
Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1 W09
Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1 W09
Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1
Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1 W09 EQ Power+
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09
Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1
Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1 W09 EQ Power+
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Demi jaga dominasi, Mercedes hadirkan psikolog
Artikel berikutnya Tak lagi balapan F1, Sirotkin merasa kehilangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia