Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Red Bull bisa hengkang dari F1 usai 2020

Jika tidak ingin melihat Red Bull hengkang, Formula 1 harus menepati janji mereka untuk 2021 dan seterusnya. Hal ini disampaikan sang team principal, Christian Horner.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB15

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Sampai saat ini tim-tim F1 belum menyepakati Persetujuan Concorde yang baru, sebuah perjanjian yang salah satunya mengatur pendistribusian hadiah dan muncul setiap enam hingga delapan tahun – kontrak yang saat ini berlaku akan habis pada 2020.

Manajemen anyar F1 telah menegaskan bahwa tim-tim yang sebelumnya mendapat perjanjian istimewa oleh Bernie Ecclestone, termasuk Red Bull, harus siap menerima perjanjian baru yang lebih adil, di mana pembayaran hadiah akan didasari oleh performa.

Sebagai satu-satunya tim tiga besar yang bukan merupakan pabrikan mobil atau mesin, Red Bull masih kurang yakin jika rencana pembatasan anggaran bisa diterapkan dengan adil.

Horner bahkan membenarkan jika bos Red Bull, Dietrich Mateschitz, akan mempertimbangkan keluar dari F1 jika tidak puas dengan perjanjian 2021.

"Tentu saja," kata Horner kepada Motorsport.com. "Dan itu adalah hak dia.

"Dia menyenangi Motorsport, dia menyenangi F1, dan dia antusias menantikan kemitraan baru dengan Honda. Tapi F1 juga harus bisa menepati janji mereka kepada Red Bull.

"F1 harus menyenangkan, harus hemat biaya, balapan harus berjalan seru, dan kami ingin bertarung secara adil dengan OEM dan tim-tim pabrikan.

"Saya pikir seperti kita semua, dia juga menunggu seperti apa F1 setelah 2020."

Baca Juga:

Menurut Horner, awal bagus bersama Honda bukan menjadi kunci untuk menjaga motivasi mateschitz.

"Dia tidak pernah kekurangan motivasi. Dia selalu mendukung kami baik itu di masa-masa baik maupun buruk. Investasi dia di F1 mungkin adalah yang terbesar dibandingkan yang lain," paparnya.

"Dua tim F1, satu Grand Prix, ditambah dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Red Bull untuk mempromosikan F1 di seluruh dunia. Itu luar biasa. Dia tidak akan melakukan itu jika dia tidak percaya dengan olahraga ini."

Ecclestone berkata, selama belum tercapainya Perjanjian Concorde, akan ada risiko tim atau pabrikan memutuskan meninggalkan F1.

"Semakin lama mereka membiarkannya, maka besar pula kemungkinan tim memutuskan berhenti," ujar sang mantan bos F1 kepada Motorsport.com.

"Mungkin Mercedes akan berkomitmen di Formula E, karena menurut mereka Formula E lebih relevan dengan industri otomotif di masa depan.

"Red Bull juga mungkin tidak membutuhkan F1, karena mereka bisa dapat publisitas lebih besar di kegiatan mereka yang lain. Jadi jika mereka meninggalkan F1 itu tidak akan menjadi hal yang negatif buat mereka.

"Orang-orang berpikir Ferrari tidak akan pernah berhenti, tapi Ferrari sebagai merek sangat-sangat kuat. Mereka bisa dengan mudah pindah ke ajang motorsport lain.

"Jadi semakin lama mereka membiarkannya, ini akan menjadi semakin buruk bagi semua pihak: tim dan juga Liberty."

"Jika saya shareholder, saya akan senang jika urusan ini bisa dengan cepat terselesaikan. Lima tahun, semuanya senang, tim senang, promotor senang, ayo lanjutkan," tutup Ecclestone.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing, Chase Carey, Chairman, Formula One
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing
Sebastian Vettel, Ferrari SF90, Max Verstappen, Red Bull Racing RB15
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing
Max Verstappen, Red Bull Racing RB15, menyalip Sebastian Vettel, Ferrari SF90
Max Verstappen, Red Bull Racing RB15
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing
Pierre Gasly, Red Bull Racing RB15
Max Verstappen, Red Bull Racing RB15
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Optimisme Sainz dengan mesin Renault
Artikel berikutnya Awal buruk, Williams mencari hikmah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia