Ambisi sponsor utama Haas kalahkan Red Bull
CEO Rich Energy membuat gempar acara peluncuran livery tim Formula 1 Haas setelah berkata ingin mengalahkan Red Bull, baik dalam maupun luar lintasan.
Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images
Pun demikian, team principal Haas, Gunther Steiner, tidak merasa ada yang salah dengan apa yang dikatakan bos perusahaan minuman berenergi sekaligus mitra baru mereka tersebut.
"Saya pikir kita memang harus berusaha keras," jawabnya kepada Motorsport.com ketika ditanya soal target mengalahkan Red Bull. "Jika Anda tidak punya target, Anda tidak akan meraih apa-apa.
"Untuk persaingan di luar trek, William yang lebih tahu ketimbang saya, karena saya tidak ahli dalam seluk beluk bisnis minuman berenergi. Tapi jelas itu menjadi salah satu ambisi.
"Mereka [Red Bull] memang kuat di balapan. Tapi kita tidak pernah tahu. Tahun lalu saya pikir mobil kami adalah yang tercepat keempat, dan kami finis kelima. Jadi target berikutnya adalah Red Bull. Kami akan berusaha.
"Apakah itu akan berhasil atau tidak, saya tidak tahu. Tapi jika tidak dicoba, Anda tidak akan bisa meraihnya. Jika tidak memasang target tinggi, lalu tujuan kita melakukan ini untuk apa?"
Hal senada juga diucapkan Kevin Magnussen, namun pembalap Denmark itu kurang yakin timnya punya peluang realistis mengalahkan Red Bull dalam waktu dekat.
"Saya pikir punya ambisi besar adalah hal yang baik," ujar Magnussen. "Anda mendengar William ingin bersaing melawan Red Bull. Dia mendirikan perusahaan yang akan berhadapan langsung dengan mereka di luar Formula 1. Jadi ambisi tinggi memang diperlukan untuk sukses, saya tidak melihat itu hal yang salah.
"Namun saya kurang yakin itu [mengalahkan Red Bull di F1] akan terjadi tahun ini, tapi kita tidak tahu masa depan akan seperti apa. Nanti akan ada perubahan regulasi, dan kemudian pembatasan anggaran, jadi siapa tahu apa yang akan terjadi? Jika Anda tidak yakin dengan ambisi Anda, maka sudah pasti itu tidak akan terwujud," tutup Magnussen.
Meski ada yang meragukan kredibilitas perusahaannya saat mengumumkan perjanjian sponsor utama dengan Haas, Storey yakin Rich Energy bisa bersaing dengan Red Bull.
"Menurut saya, kami sudah mengalahkan mereka [Red Bull]: Tampilan mobil kami lebih bagus," candanya. "Kami melakukan ekspansi dengan cepat, dan kami mencuri pasar bisnis dari mereka.
"Beberapa distributor minuman terbesar di Eropa sudah mencabut Red Bull dari daftar mereka. Saya pikir hasil yang kami raih nanti akan menjadi bukti. F1 merupakan platform yang luar biasa buat kami."
Ditanya apakah ucapannya bertujuan untuk memancing reaksi dari Red Bull, Storey berkata: "Tidak, sama sekali tidak. Saya pikir Red Bull adalah bisnis yang dijalankan dengan brilian.
"Dietrich Mateschitz adalah orang yang sangat cerdas. Dia menciptakan kategori ini pada 1987. Kami hanya merasa bahwa produk dan merek kami lebih unggul.
"Kami merasa ada sedikit apati dan keangkuhan di pasar minuman berenergi, dan kami pikir, ini adalah kesempatan besar untuk mengalahkan mereka, di luar trek," tukasnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments