Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Kredibilitas diragukan, sponsor utama Haas geram

Bos Rich Energy, sponsor utama tim Formula 1 Haas, membalas pernyataan dari sejumlah pihak yang meragukan kredibilitas perusahannya.

Haas F1 Team VF-18 with 2019 new livery

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images

Haas resmi memamerkan mobil Formula 1 2019 mereka pada Kamis (7/2), yang dibalut dalam corak warna emas-hitam khas sponsor minuman berenergi mereka.

Sebelumnya, Rich Energy dua kali dikaitkan dengan rumor pembelian Force India, yakni pada awal tahun lalu dan lagi pada jeda musim panas. Tapi kabar tersebut selalu dibantah oleh skuat Silverstone.

Rich Energy mengajukan penawaran pembelian ketika Force India dinyatakan pailit, namun rencana tersebut dianggap tidak cukup kuat oleh pengadilan.

Baca Juga:

Akan tetapi, Rich Energy berhasil menekan perjanjian sponsor utama dengan Haas. Surat kabar Denmark, BT, melaporkan bulan lalu bahwa team principal, Gunther Steiner, mengatakan timnya sudah menerima pembayaran.

Dalam penuturannya kepada Motorsport.com, CEO Rich Energy, Williams Storey, membalas kritikan tentang kredibiltas perusahaannya.

“Mereka para pemfitnah, hidup di planet yang berbeda dari saya dan Anda,” tegasnya. “Menurut saya banyak orang yang menghitung dua tambah dua hasilnya lima.

“Saya sudah mendengar rumor tidak masuk akal ini, terserah, saya tinggal menghiraukannya. Faktanya, kami memproduksi 90 juta kaleng.

“Siapapun itu, yang mengatakan kami tidak benar ada, sama aja seperti mereka berkata manusia tidak pernah menginjakkan kaki di bulan, atau Elvis masih hidup. Itu hanya fantasi.”

Storey menjelaskan alasan mengapa produk mereka jarang terlihat di pasaran adalah karena selama ini Rich Energy dijual secara eksklusif.

Demi meningkatkan eksposur, Storey menginginkan perusahaannya bisa terlibat di F1. Selain itu ia ingin mereknya bisa berhadapan langsung dengan Red Bull, perusahaan minuman berenergi terbesar di dunia.

“Aksi nyata jauh lebih bagus dibanding ucapan semata,” tambah Storey. “Saya sangat konsisten sejak hari pertama. Jadi sungguh menarik ketika semua pemfitnah ini tidak pernah bertemu atau berkenalan dengan saya.

“Itu semua hanya spekulasi yang tidak didasari informasi.

“Semua orang yang tahu kami dan tahu apa yang sedang kami lakukan, mereka tahu apa kami sebenarnya.

“Semua yang memfitnah kami sama sekali tidak memiliki fakta.”

Storey mengungkapkan, pihaknya “sudah cukup lama” bersiap masuk ke F1. Diyakini Rich Energy lebih dulu terlibat dalam diskusi dengan Williams dan McLaren sebelum menandatangani perjanjian Haas.

“Ini adalah perjanjian terbaik yang tersedia dengan tim manapun,” katanya. “Kami senang dengan Haas sebagai tim.

“Saya rasa kami memiliki produk yang lebih baik dibandingkan Red Bull, dan sungguh fantastis bisa bertarung melawan mereka baik di dalam maupun di luar trek.”

Gene Haas, Haas F1 Team, William Storey, Rich Energy CEO
Livery Haas F1 2019
Haas F1 Team VF-19
Livery Haas F1 2019
Romain Grosjean, Haas F1 Team, Kevin Magnussen, Haas F1 Team, Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1, William Storey, CEO Rich Energy
Romain Grosjean, Haas F1 Team, Kevin Magnussen, Haas F1 Team, Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1, William Storey, CEO Rich Energy
Kevin Magnussen, Haas F1 Team
William Storey, CEO Rich Energy
Haas F1 Team VF-19
Sponsor Haas F1
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gamer bisa jadi pembalap F1 di masa depan
Artikel berikutnya Williams umumkan tanggal rilis livery 2019

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia