Vettel bela strategi "agresif" Ferrari di Singapura

Start ketiga, Vettel berhasil menyalip Max Verstappen untuk naik ke posisi dua pada lap pertama. Pembalap Jerman itu kemudian memburu Hamilton sepanjang stint pertama.

Ferrari dan Vettel kemudian mencoba melakukan undercut (pit lebih awal) tapi keputusan tersebut justru menjadi bumerang. Vettel terjebak di belakang Sergio Perez yang belum melakukan pit dan kehilangan waktu krusial.

Baca Juga:

Tidak hanya gagal menyalip Hamilton, Vettel juga harus kembali ke posisi tiga karena Verstappen berhasil bergabung ke trek di depannya.

Sebastian Vettel, Ferrari

Foto oleh: Sam Bloxham / LAT Images

Selain itu, Ferrari menurunkan Vettel dengan ultrasoft sementara rival utama mereka memilih soft yang lebih tahan lama. Akibatnya Vettel harus membalap lebih berhati-hati dan ketika bendera finis dikibaskan, ia tertinggal jauh 40 detik dari sang pemenang balapan, Hamilton.

"Saya selalu membela keputusan tim," jawab Vettel setelah mendapat pertanyaan dari Motorsport.com perihal strategi yang dipilih Ferrari.

"Kami mengambil keputusan untuk mencoba agresif di balapan, karena jika berhasil maka itu bagus. Tapi hari ini tidak berhasil. Jadi kami harus melakukan evaluasi.

"Tapi kami merasa melihat celah dan itu yang membuat kami berani mencobanya. Dari dalam mobil sulit untuk mengikuti semua yang sedang terjadi saat balapan.

"Secara keseluruhan, jika Anda melihat selisihnya maka jelas kami tidak cukup cepat untuk balapan hari ini. Kami harus mengetahui alasannya."

Setelah bersusah payah, Vettel akhirnya bisa finis dengan kompon ultrasoft yang ia pakai di sisa 47 lap. Meski melaju dua detik lebih lambat dibanding Hamilton dan Verstappen yang ada di depannya, Vettel berhasil menjaga jarak dari Valtteri Bottas, Kimi Raikkonen, dan Daniel Ricciardo.

"Saya sebenarnya tidak terlalu yakin bisa menggunakan ultrasoft hingga akhir. Tapi untungnya kami berhasil," pungkas Vettel.

"Cukup mengejutkan. Pembalap-pembalap di depan saya menghilang, mungkin karena memakai ban yang lebih segar. Saya juga terkejut Valtteri lebih kesulitan dibanding saya."