Italia vs Inggris: Biaggi Redam Sykes 0,5 Poin saat Juara WSBK 2012
Tidak hanya di sepak bola, MotoGP, dan Formula 1, persaingan Italia dan Inggris juga pernah terjadi ketika Max Biaggi merebut dua gelar di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK).
Foto oleh: Fabrice Crosnier
Pertandingan final Euro 2020 antara Italia melawan Inggris di kandangnya, Stadion Wembley, pada Minggu (11/7/2021) malam atau Senin dini hari – sekira pukul 02.00 WIB – nanti kembali mengingatkan publik akan rivalitas tim maupun atlet kedua negara.
Salah satu yang paling berkesan mungkin dirasakan salah satu pembalap legendaris Italia, Max Biaggi. Sempat terpuruk di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor, 500cc dan MotoGP, Biaggi justru mampu juara di WSBK, bahkan hingga dua kali.
Tidak seperti di Kejuaraan Dunia Balap Motor, para pembalap Italia terlihat kurang begitu antusias untuk turun di WSBK yang baru resmi mulai bergulir pada 1988.
Karena itulah saat Biaggi, yang notabene juara dunia kelas 250cc (kini Moto2) empat kali beruntun (1994, 1995, 1996, 1997) turun ke WSBK mulai 2007 setelah tidak mampu berbuat banyak di kelas 500cc dan MotoGP, dinilai sebagian pihak sebagai penurunan.
Faktanya, pembalap yang pernah dijuluki Roman Emperor itu terlihat menikmati balapan di WSBK. Ia langsung merebut peringkat ketiga pada musim pertamanya di WSBK pada 2007 bersama Suzuki.
Leon Haslam, Max Biaggi saat berduel di Race 2 WSBK Inggris 2010.
Foto oleh: Dave Dyer
Setelah membesut Ducati 1098 RS milik Sterilgarda Go Eleven pada 2008, Biaggi ditarik ke tim pabrikan Aprilia Racing untuk menggeber RSV4 RF pada 2009.
Biaggi mencapai puncak performa bersama Aprilia setahun kemudian. Pada WSBK 2010, sejumlah nama pembalap top asal Inggris seperti Leon Haslam, Jonathan Rea (Irandia Utara), hingga Cal Crutchlow.
Pada musim tersebut, Biaggi mampu mendominasi dengan memenangi 10 race dari total 26 yang dilombakan (13 seri, saat itu belum ada Superpole Race). Ia juga mampu masing-masing dua kali finis P2 dan P3 plus dua pole position.
Biaggi pun menjadi pembalap Italia pertama yang mampu mejadi juara dunia WSBK. Demikian pula dengan Aprilia yang selama ini selalu berada di bawah bayang-bayang Ducati di kelas tertinggi balap motor dunia.
Haslam yang saat itu menggeber Suzuki GSX-R1000 hanya mengemas total 14 podium setelah tiga kali menang, delapan podium kedua, dan tiga podium ketiga. Haslam pun harus puas di peringkat kedua WSBK 2010 (terpaut 75 poin dari Biaggi), sekaligus torehan terbaiknya hingga kini.
Tom Sykes, Kawasaki, mengungguli Max Biaggi, Aprilia (nomor 3) pada Race 1 WSBK Inggris 2012.
Foto oleh: Dave Dyer
Dua pembalap Inggris lainnya, Rea dan Crutchlow, masing-masing harus puas finis di P4 dan P5 klasemen akhir WSBK 2010 di bawah pembalap Spanyol, Carlos Checa (Ducati) yang finis di tempat ketiga.
Setelah gagal mempertahankan gelar dengan hanya berada di peringkat ketiga klasemen akhir WSBK 2011 – di bawah Checa dan pembalap Italia lainnya, Marco Melandri (Yamaha) – Biaggi kembali menggila pada tahun berikutnya.
Menariknya, di WSBK 2012, Biaggi lagi-lagi mendapat rival berat dari pembalap Inggris, Tom Sykes. Sykes yang saat itu membela tim pabrikan Kawasaki, benar-benar mampu merepotkan Biaggi.
Pada akhir musim, Biaggi yang masih menggeber Aprilia RSV4, hanya mampu memenangi lima race, dua P2, dan empat kali podium ketiga. Torehan Sykes tidak jauh berbeda dengan empat kemenangan, lima podium kedua, dan empat finis P3.
Alhasil, pada akhir musim, Biaggi hanya unggul 0,5 poin atas Sykes yang harus puas finis sebagai runner-up WSBK 2012. Race 2 di Monza (Italia) dan Silverstone (Inggris) yang dihentikan lebih awal membuat hanya setengah poin yang diberikan pada saat itu.
Biaggi lalu mundur dari WSBK pada akhir 2012. Ia sempat kembali pada 2015, juga bersama Aprilia, namun hanya turun di empat race.
Tambahan dua gelar dari WSBK membuat Max Biaggi mengoleksi enam gelar dari dua kejuaraan dunia berbeda di balap motor. Namun, ia hingga kini masih menjadi satu-satunya pembalap Italia yang mampu menjuarai WSBK.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments