Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bidik Titel DTM, Lawson Kini Targetkan Kalahkan Van der Linde

Liam Lawson mengatakan, bahwa mengalahkan pemuncak klasemen sementara DTM, Kelvin van der Linde, sekarang menjadi targetnya, usai mencetak kemenangan ganda di Red Bull Ring akhir pekan lalu.

Race winner Liam Lawson, AF Corse

Race winner Liam Lawson, AF Corse

Gruppe C GmbH

Pembalap Red Bull Junior itu berhasil menyapu bersih kemenangan di setiap putaran DTM 2021, sebuah pencapaian yang sulit dicapai di tengah aturan baru sebagai bagian dari peralihan ke regulasi GT3.

Namun, meski terkendala berat ekstra 25 kg, Lawson mampu menyisihkan dua kali juara, Marco Wittmann, pada Minggu setelah menaklukkan Walkenhorst BMW saat pit stop.

Wittmann terus menekan Lawson sepanjang stint kedua dan berupaya menyalip di detik-detik terakhir. Tetapi pembalap AF Corse itu bertahan untuk meraih kemenangan hanya dengan keunggulan tipis 0,215 detik.

Berbicara setelah kemenangan ketiganya musim ini, Lawson memuji kru AF Corse atas pit stop cepat yang memungkinkan dia untuk mendahului Wittmann.

Pasalnya, kinerja ban yang sudah habis membuatnya kesulitan untuk menjaga sang rival tetap berada di belakang.

Baca Juga:

“Menurut saya, itu adalah akhir pekan yang sangat, sangat baik bagi kami,” kata pembalap berusia 19 tahun itu.

“Targetnya adalah untuk memangkas jarak di kejuaraan dan sebenarnya mencetak poin dalam beberapa putaran terakhir cukup sulit bagi kami. Kami jelas hampir maksimal akhir pekan ini, dan itu hal bagus melakukannya di Red Bull Ring.

“Kami telah kesulitan dengan pit stop baru-baru ini, benar-benar tidak konsisten dengan itu. Tapi sekarang kami kembali ke performa terbaik dan itulah yang membuat balapan kami baik.

“Saya hanya beberapa sentimeter keluar di depan Arjun (Maini). Tetapi jika kami tidak mampu melakukan itu, kami tidak akan mendapatkan tempat di depan Marco saat pit stop.

"Beberapa lap pertama (setelah pit stop), dia memiliki keunggulan kecepatan, seiring ban saya mencapai suhu. Jadi, ada 10 lap yang solid (di mana) saya pada dasarnya mencoba untuk tetap di depan dan bagian depan turun cukup cepat. 

“Menjelang akhir, saya bahkan kehilangan bagian belakang dan kami mulai berlari ke mana-mana. Itu cukup dekat, dia sangat dekat beberapa kali. (Tapi) mobil kami cukup bagus di rem dan dua zona pengereman besar di sini, yang merupakan kunci bagi kami untuk tetap di depan.”

Race winner #Liam Lawson, AF Corse Ferrari 488 GT3 Evo, Marco Wittmann, Walkenhorst Motorsport BMW M6 GT3

Race winner #Liam Lawson, AF Corse Ferrari 488 GT3 Evo, Marco Wittmann, Walkenhorst Motorsport BMW M6 GT3

Photo by: Gruppe C GmbH

Lawson datang ke di Austria dengan selisih 49 poin di belakang Van der Linde, usai gagal mencetak satu poin pun dalam seri Nurburgring.

Namun, kemenangan beruntun di Austria telah membantunya kembali ke peringkat kedua klasemen sementara. Dia kini hanya tertinggal 12 poin dari rivalnya itu dengan tiga putaran tersisa. 

Keberhasilan memangkas jarak terbantu oleh Van der Linde yang mengalami akhir pekan terburuknya di Red Bull Ring. Karakter trek yang cepat dan mengalir menyulitkan Audi R8 LMS GT3.

Saat ditanya apakah kemenangan ganda memberinya kepercayaan diri untuk mendekat dengan Van der Linde di klasemen dan berjuang untuk kejuaraan dalam musim debutnya, Lawson menjawab: “Yang pasti, jelas itu targetnya.”

“Kami datang dari trek yang cocok dengan Audi dengan cukup baik dan Kelvin mengambil keuntungan penuh dari itu dan memperpanjang keunggulannya di beberapa putaran pertama.

“Tapi sekarang kami pergi ke trek yang sesuai dengan mobil kami. Sirkuit berkecepatan tinggi yang lebih cepat dan mengalir ini cocok dengan mobil kami.

“Saya kira itu sesuatu yang positif dan kami perlu memanfaatkannya sebaik mungkin karena kami akan pergi ke suatu tempat, seperti Norisring yang benar-benar ketat lagi. Menurut saya, trek itu cocok dengan Audi.”

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Liam Lawson Sukses Borong Kemenangan DTM Red Bull Ring
Artikel berikutnya Liam Lawson Tak Mau Buru-buru Promosi ke F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia