Binotto: Leclerc Mendapat Penilaian yang Tidak Adil

Setelah merebut pole position ketujuhnya musim ini ditambah dominasi yang ditunjukkan Ferrari sejak latihan bebas, secercah harapan muncul di kalangan penggemar tim. Mereka berpikir Leclerc bisa menambah koleksi kemenangan dari Grand Prix Prancis.

Ia terus memimpin balapan dan mampu mengelola ban lebih baik daripada Max Verstappen. Hingga pada lap 18, pembalap Monako melintir dan berakhir di pembatas.

Insiden ini mengingatkan pada crash yang dialaminya dalam F1 GP Emilia Romagna, selepas melewati chicane Variante Alta. Kala itu, dia sedang berebut posisi kedua.

Leclerc berhasil membawa mobilnya ke pit sehingga dilakukan perbaikan yang cukup untuk memperjuangkan peringkat keenam. Kehilangan poin demi poin berharga membuat selisih dengan Verstappen tinggal 63.

Meski ada 10 balapan sisa, banyak yang pesimistis kalau pemuda 24 tahun itu bakal sukses mencuri titel dari Verstappen. Pendapat bahwa Leclerc cenderung melakukan blunder membuat Prinsipal Mattia Binotto kesal.

Ia pun membela, “Saya kira itu penilaian yang kurang adil. Dia mengemudi hingga batas. Ada hal-hal yang mungkin terjadi ketika Anda mengemudi hingga batas.

“Kenapa itu terjadi, (kita akan lihat jika) ada hal lain. Kami mengambil waktu dengannya untuk berdiskusi dan menilai. Tapi, untuk saat ini, tak ada alasan untuk menyalahkannya.

“Saya yakin dia akan belajar. Kami selalu melihat bahwa Charles bereaksi sangat kuat dan bagus, ketika dia melakukan kesalahan. Saya yakin bahwa dia akan kembali ke Hungaria lebih kuat dan lapar (kemenangan).”

Terlepas dari kecelakaan tersebut, Binotto yakin Ferrari sejatinya mampu meraih kemenangan. F1-75 mampu melaju kencang dan degradasi ban lebih baik. Tak hanya Leclerc, Sainz juga mampu memperlihatkan prestasi jempolan.

Memulai dari baris belakang akibat ganti elemen power unit, pembalap Spanyol itu mampu finis P5 sekaligus mencatatkan fastest lap.

“Itu adalah akhir pekan bagus, dari sisi pace. Mobil menunjukkan sangat kompetitif. Saya kira balapan Carlos Sainz menunjukkan itu,” Binotto menuturkan.

“Charles dapat pole. Dia memimpin balapan. Saya kira kami mengungguli Red Bull dari degradasi ban pada lap 15, dan kemudian Max harus berhenti.

“Kami bisa memperpanjang stint dan terus melakukannya, melihat pada waktu di mana Max berhenti ketika dia mulai menderita dari degradasi ban. Charles mendapatkan keuntungan 0,2-0,3 detik per lap, membuktikan sekali lagi mobil kami bagus dan jinak dengan manajemen ban.”

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, kecelakaan di Le Beausset

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Ferrari tutup buku dan menatap balapan di Hungaria. Mereka percaya diri setelah melihat kualitas F1-75 di Sirkuit Paul Ricard.

“Saya kira kami keluar dari sana, Le Castellet, dengan keyakinan penuh terhadap paket kami, kapasitas pembalap dan kecepatan. Sekarang cukup beruntung, dalam satu pekan, kami akan menghadapi Hungaria,” ia menjelaskan.

“Sangat penting bagi kami membuka lembaran baru, menatap ke depan. Hungaria akan sangat panas dan sekali lagi, itu tentang manajemen ban, degradasi ban dan ban terlalu panas, sangat mirip dengan Le Castellet.

“Jadi saya akan katakan ada banyak alasan kenapa kami perlu tersenyum dan positif karena target kami pergi ke Hungaria, bukan hanya menang, tapi 1-2.”