Ferrari Fokus ke Target Jangka Panjang

Musim 2020 menjadi momen terburuk bagi Ferrari dalam empat dekade terakhir. Mereka gagal bersaing dengan tim papan atas untuk memperebutkan gelar juara.

Tim Kuda Jingkrak bahkan terlempar dari persaingan lima besar. Mereka hanya meraih peringkat keenam pada klasemen akhir konstruktor musim lalu.

Melihat hal tersebut, banyak yang memprediksi bahwa era kejayaan Ferrari benar-benar berakhir. Untuk musim 2021 saja, raksasa Maranello ini diragukan bisa bersaing dengan Mercedes dan Red Bull Racing.

Apalagi, dengan melihat hasil tes pramusim yang diselenggarakan di Bahrain pekan lalu. Pembalap Ferrari hanya sekali saja menjadi pembalap tercepat di tiga besar, atas nama Carlos Sainz Jr.

Raihan tersebut juga baru dicapai oleh Sainz pada hari terakhir tes pramusim. Sementara itu, rekan Sainz yang sekarang bertindak sebagai pembalap senior Ferrari, Charles Leclerc, bahkan tak bisa menembus zona lima besar.

Berdasarkan data ini, Ferrari pun mengaku tidak mengincar target muluk-muluk di 2021. Leclerc sendiri mengatakan bahwa gelar juara tahun ini bukanlah target utama tim, dan Binotto sependapat dengan pembalapnya.

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

"Sulit untuk memasang target tinggi jika performa kami tidak berada pada apa yang kami harapkan. Situasi menjadi lebih sulit bagi kami karena Ferrari adalah tim yang selalu mengincar hal-hal terbaik," ujar Binotto.

"Sekarang, yang pasti kami mempertahankan komitmen kami dan kami ingin terus berkembang. Kami memulai balapan dengan mobil baru dan harapan baru. Tentu pencapaian harus lebih baik dari musim lalu.

"Ada 23 balapan musim ini dan kami bisa saja mengalami masalah besar lagi. Jadi kami harus mempersiapkan diri dengan matang, agar target jangka panjang kami bisa terpenuhi."