Bintang British Superbike Rory Skinner Masih Impikan MotoGP
Lantaran minim dukungan finansial, Rory Skinner dipaksa mengubur mimpinya untuk berkiprah di MotoGP. Pun begitu, pembalap muda Inggris itu enggan melempar handuk putih tanda menyerah
Foto oleh: Kawasaki Team Green
Skinner mulai menarik perhatian saat terpilih sebagai satu-satunya rider yang mewakili Inggris di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup pada 2015. Kala itu, usianya baru menginjak 13 tahun.
Debutnya ditandai dengan peringkat ke-10 klasemen akhir. Dia mencatatkan prestasi apik dalam putaran pemungkas di Assen dan Aragon. Sang pembalap berhasil mengemas podium ketiga.
Pada musim yang sama pula, Skinner berkiprah di FIM CEV Moto3 Junior World Championship. Seperti halnya Rookies Cup, dalam feeder series menuju Grand Prix ini, dia hanya membalap selama tiga tahun.
Membuka 2018, Skinner kehilangan peluang untuk balapan. Namun, promotor Dorna Sports memberinya kesempatan tampil di British Talent Cup, yang baru pertama kali diselenggarakan.
Kendati sukses menyabet gelar juara, Skinner gagal menembus kejuaraan dunia Grand Prix. Lalu, apa yang menjadi penyebabnya? Mike, ayahnya, membeberkan alasan utama.
“(Masalahnya) adalah uang,” tuturnya melansir Bikesportnews.
“Bahkan jika mereka baru saja datang dan berkata 'Bagus sekali.' (Tapi tidak), mereka tidak pernah mengatakan apa-apa. Tidak sepatah kata pun. (Kami) kecewa.”
Tidak dapat mengumpulkan uang yang dibutuhkan untuk membeli kursi di Motor3 maupun Moto2, Skinner akhirnya terpaksa kembali ke Inggris dan turun di British Supersport Championship.
Dibantu oleh teman, rekan bisnis, organisasi penggalangan dana daring bernama Go Fund Me dan, khususnya, Chris Walker yang menyediakan motor kedua serta membuat Robin Appleyard terkesan.
Musim 2020, Skinner sukses menjadi juara British Supersport Championship. Keberhasilannya ini pun mengantarkan dia promosi ke British Superbike Championship (BSB) bersama FS-3 Kawasaki Racing.
Akhir pekan lalu, Skinner berhasil mencetak podium kedua dari tiga balapan yang digelar di seri kedua BSB Knockhill. Berkat torehan mengesankan itu, dia kini bertengger di peringkat kelima klasemen sementara.
Walau tampak menjanjikan di BSB, Skinner tak menampik bahwa impian terbesarnya adalah membalap MotoGP.
“Target saya selalu MotoGP. World Superbikes adalah kejuaraan, tetapi pada akhirnya MotoGP adalah puncak dari road racing, di situlah semua motor prototipe berada di mana teknologi dan masa depan berada. Jadi, saya ingin kembali ke paddock (Grand Prix),” ucapnya.
Pembalap berusia 19 tahun itu sadar, butuh jalan yang panjang dan sulit untuk menginjakkan kaki di MotoGP.
“Namun, saya memiliki beberapa orang baik di pihak saya dan beberapa orang baik berbicara kepada orang yang tepat.
“Tapi, saat ini adalah BSB dan saya akan melakukannya balapan demi balapan. Saya tidak akan melihat terlalu jauh ke masa depan, tetapi semua yang saya lakukan memiliki akhir permainan dan itu adalah Grand Prix.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments