Bos KTM Akui MotoGP 2021 Jadi Musim Tersulit
KTM akan memulai petualangan baru di MotoGP dengan melepas status konsesi, setelah mendapatkan delapan podium termasuk tiga kemenangan pada tahun lalu.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Direktur Balap KTM, Pit Beirer, merasa timnya akan kesulitan tahun ini karena menjalani situasi yang tak biasa dibanding musim-musim sebelumnya.
Tahun ini, untuk pertama kali, KTM berlomba sebagai tim MotoGP seutuhnya sejak bergabung di kelas premier pada 2016 lalu. Ini membuat mereka memiliki pergerakan yang terbatas seperti pabrikan lainnya.
Di tahun-tahun sebelumnya sebagai tim konsesi, KTM bisa bebas melakukan tes dan menjajal banyak hal demi meningkatkan performa RC16.
Sekarang, KTM tak dapat melakukannya lagi dan mereka hanya akan diizinkan melakukan tes resmi atau melakukan tes tertutup setelah mendapat izin dari pihak-pihak terkait.
Untuk itu, Beirer ingin KTM menempatkan segalanya dengan tepat agar tak memiliki masalah di sepanjang tahun ini. Pasalnya, jika mesin mereka sudah didaftarkan maka tak bisa lagi melakukan perubahan.
“Kehilangan status konsesi membuat tugas kami semakin sulit. Tapi kami sangat menantikan momen ini, memiliki ritme yang sama seperti pabrikan lain di kejuaraan,” kata Beirer seperti dilansir Speedweek.
“Hingga akhir tahun lalu, kami tak pernah khawatir jika memiliki pengembangan baru untuk mesin mendekati mulainya musim. Di masa lalu, kami melakoni tiga balapan awal dengan mesin tahun sebelumnya, dan memasang komponen baru saat tahu masalahnya.
“Sekarang kami tidak bisa bekerja seperti itu lagi. Kami hanya bisa membawa komponen baru di musim berikutnya. Ini membuat tim penguji menjadi lebih penting.
“Sebagai sebuah tim konsesi, kami dengan mudah mengatakan setelah dua balapan bahwa kami mundur satu langkah. Sekarang, homologasi mesin berlaku untuk satu musim penuh.
“Jadi, kami harus memastikan mesin ini benar-benar bekerja dengan baik. Kami tidak bisa lagi membawa hal baru setiap bulannya atau setiap tiga bulan. Kesempatan kami hanya satu kali dalam setahu. Untuk itu, segalanya harus tepat!”
KTM harus belajar kesalahan yang dilakukan Suzuki pada 2017, saat mereka melepas status konsesi dan melakukan kesalahan dalam memilih mesin yang akan digunakan pada musim tersebut.
Hal tersebut membuat Suzuki mengalami musim yang sulit dan membuat mereka kembali berstatus konsesi di tahun berikutnya.
“Tentu saja ini menjadi tantangan baru bagi kami. Kami harus selalu menanamkan di pikiran bahwa kami hanya bisa membawa pengembangan untuk motor 2022,” ucao Beirer.
“Di sisi lain, kami menghadirkan sesuatu yang lebih tenang ke dalam kejuaraan, karena apa yang kami lakukan dalam empat tahun terakhir tak pernah terbayangkan oleh pembalap atau tim lain.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments