Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos KTM Kesal Manajer Gardner Bikin Keruh Suasana

Motorsport Director KTM, Pit Beirer, menyesalkan komentar pedas manajer Remy Gardner, Paco Sanchez. Ini bisa mengancam posisi rookie MotoGP 2022 tersebut untuk musim depan.

Remy Gardner, KTM Tech3

Gold and Goose / Motorsport Images

Bursa pembalap kian sulit ditebak sejak Suzuki resmi mengumumkan bakal mundur. Beberapa tim dikaitkan dengan Alex Rins dan Joan Mir, salah satunya adalah KTM.

Dalam tim Austria tersebut hanya Brad Binder yang aman. Rider Afrika Selatan itu menggenggam kontrak hingga 2024.

Sementara, Miguel Oliveira dan dua debutan yang memperkuat tim satelit, Tech3, Raul Fernandez dan Gardner, dalam posisi riskan. KTM selaku induk tentu punya hak besar untuk menentukan susunan pembalap untuk dua tim.

Sayangnya, situasi saat ini menjadi keruh gegara kecaman Sanchez. Pria yang juga menangani Joan Mir itu tak suka dengan kontrak yang ditawarkan KTM pada Gardner.

Beirer tak mau tinggal diam. “Paco Sanchez tidak melewatkan kesempatan untuk mengomeli kami saat ini. Dia mengoceh tentang KTM, Tech3 dan kontrak yang kami tawarkan kepada pembalapnya, Remy Gardner, untuk 2023,” ujarnya dikutip dari Speedweek.

Baca Juga:

“Saya bermasalah dengan pernyataan seperti itu. Karena Remy dan Raul adalah rookie di kelas ini. Pada hari-hari baik, Remy sudah menunjukkan kalau dia bisa bersinar dan berkendara di depan rookie lain dalam kategori ini.

“Itu kenapa tidak ada yang hilang dalam jalannya ke MotoGP, baik dalam hasil maupun jalur yang diambil pendatang baru. Namun, untuk debutan di kelas ini, Anda perlu sedikit kesabaran hingga hasil pertama datang.

“Dalam fase seperti itu, kami tidak ingin dihadirkan oleh manajer seperti Paco Sanchez.”

Mantan kroser asal Jerman tersebut terkesan pada kerja keras Gardner. Walaupun, juara dunia Moto2 2021 tersebut baru mendapat tiga poin.

Ia sejatinya memiliki keinginan untuk lanjut dengan pembalap Australia tersebut. Namun sekarang, posisinya menjadi tidak jelas.

“Remy memanjat ke MotoGP bersama kami sebagai juara dunia, dengan kontrak bergaji bagus. Kemudian, saya membaca pernyataan Tuan Sanchez di media tentang KTM dan Tech3 memberikan kontrak buruk,” katanya.

“Anda harus mendengarnya dari seseorang yang mungkin tidak melakukan apa pun sepanjang pekan kecuali bermain dengan telepon. Kami, di sisi lain, mempekerjakan lebih dari 100 orang di departemen MotoGP sehingga kami dapat memberikan performa terbaik di setiap Grand Prix.

“Apa yang terjadi terkait dengan Remy sekarang adalah sebuah gangguan besar. Itu juga melukai para pembalap. Tentu saja, mereka adalah pahlawan sesungguhnya, karena mereka yang harus tampil.”

Pit Beirer, Head of KTM Sport

Pit Beirer, Head of KTM Sport

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pria 50 tahun tersebut memperingatkan Sanchez agar tak banyak cakap jika ingin Gardner dapat kontrak baru.

“Kami sangat menyukai Remy dan ingin lanjut dengannya. Tapi, alangkah lebih baik jika manajernya tidak sering mencaci kami di media. Kemudian, akan lebih mudah bagi kami memperpanjang kontrak,” Beirer menambahkan.

“Kami tidak menggunakan opsi kepada Remy melawan keinginan pembalap. Apabila dia tidak mau bersama kami, itu pilihannya. Saya mengerti apa yang dikatakan manajernya bahwa kami bukan mitra yang diinginkan.

“Namun, manajer pembalap dan pembalap KTM adalah dua hal berbeda. Karena kami punya hubungan sangat baik dengan Remy. Kami ingin bersamanya.”

Beirer antipati dengan manajer pembalap karena kadang mereka malah membuat situasi lebih rumit. Ia menjelaskan lebih suka bicara langsung dengan pembalap untuk mengetahui keinginannya.

 “Saya hanya bisa mengatakan tentang manajer pembalap. Mereka merupakan wabah terbesar yang menerpa paddock dalam beberapa tahun ini, terlepas dari virus Corona,” ia melanjutkan.

“Apa yang saya pelajari dalam dua atau tiga pekan adalah sangat penting bicara langsung dengan pembalap.”

Remy Gardner, KTM Tech3

Remy Gardner, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dalam kesempatan itu, Beirer membela bos Tech3, Herve Poncharal, yang jadi korban amarah Sanchez.

“Paco Sanchez menuduh kami tidak melakukan pekerjaan bagus dengan tim Tech3. Maaf, pemilik tim Herve Poncharal berada dalam paddock dengan kesuksesan selama 30 tahun. Dia merupakan Presiden IRTA lebih dari 20 tahun.

“Dia memiliki lebih dari 50 pekerja yang dibayar setiap bulan. Herve seorang pemimpin tim dan profesional.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sadar Diri, Morbidelli Tak Tuntut Pengembangan pada Yamaha
Artikel berikutnya Momen Seru Rider MotoGP Adu Kecepatan dengan Driver F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia