Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Red Bull Sebut Keunggulan Ferrari dibanding Mobil Tim-tim Lain

Konsultan Red Bull Racing Helmut Marko mengungkapkan masalah yang dihadapi timnya serta pesaing terberatnya saat ini, Scuderia Ferrari.

Charles Leclerc, Ferrari F1-75

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Kejuaraan Dunia Grand Prix Formula 1 2022 sudah menyelesaikan tiga putaran dengan tuntasnya GP Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, akhir pekan lalu (8-10/4/2022).

Sebagai pemegang gelar juara dunia pembalap, Oracle Red Bull Racing pun langsung melakukan evaluasi, utamanya terkait sejumlah kegagalan finis akibat kendala teknis.

Juara dunia Max Verstappen memang berhasil memenangi GP Arab Saudi, balapan kedua musim ini. Namun, dua kali sudah Red Bull RB18 geberan pembalap asal Belanda itu mengalami gangguan teknis pada mesin yang membuatnya mundur di Bahrain dan Australia.

Di Bahrain, rekan setim Verstappen, Sergio Perez, juga tidak mampu finis (Did Not Finish/DNF) hanya beberapa lap sebelum chequered flag karena kendala mesin.

Isu keandalan alias daya tahan (reliabilty) pada power unit (PU) Red Bull RBPTH001 kini menjadi problem yang bukan hanya harus cepat diatasi tim asal Milton Keynes, Inggris, tersebut tetapi juga skuad “saudara” yang memakai PU sama, Scuderia AlphaTauri.

Mobil andalan Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, terlihat penuh sisa kebakaran pada bagian power unit sehingga memaksanya tidak mampu finis pada lomba F1 GP Australia 2022.

Mobil andalan Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, terlihat penuh sisa kebakaran pada bagian power unit sehingga memaksanya tidak mampu finis pada lomba F1 GP Australia 2022.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Menariknya, problem teknis tersebut bukan menjadi satu-satunya masalah bagi Red Bull pada awal musim ini. Perbedaan performa dan realibility antara Red Bull RB18 dengan Ferrari F1-75, khususnya saat Charles Leclerc memenangi GP Australia, sangatlah jauh.

Di Melbourne, F1-75 tidak hanya menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi daripada RB18 geberan Verstappen-Perez. Mobil andalan Leclerc-Carlos Sainz Jr itu juga sangat bagus untuk urusan mengatur level keausan (penggunaan) ban.

Dua hal ini diakui Marko membuatnya khawatir. Pasalnya, tahun lalu mereka hampir tidak memiliki problem-problem teknis seperti ini. Di sisi lain, Ferrari justru mampu mengontrol kecepatan tetapi tidak waswas bakal kehabisan ban.

Sebagai contoh, jika Verstappen meningkatkan kecepatan, Leclerc dengan mudah bereaksi untuk menandinginya.

“Pertama, kami memang memiliki masalah pada keandalan. Lalu, kami terkejut dengan kecepatan Ferrari tanpa harus mengorbankan (level) keausan ban. Sementara, kami pasti akan mengalami masalah (ban cepat aus) itu hanya setelah beberapa lap,” ucap Marko seperti dikutip Servus TV.

“Dari balapan-balapan yang sudah digelar, kami melihat Ferrari bisa sangat mudah mendapatkan mobil yang stabil (balans) karena gampang di-set-up.”

Baca Juga:

Marko juga menyebut bila perbedaan berat mobil juga berpengaruh sangat signifikan. Marko mengakui bila bobot Red Bull RB18 memang lebih berat daripada Ferrari F1-75.

“Saya kira, mobil kami 10 kg lebih berat daripada Ferrari. Jika kelebihan berat itu dikonversi ke waktu lap, maka ini akan membuat kami tertinggal sekira 0,3 dtik per lapnya,” tutur Marko.

Mengurangi bobot mobil, menurut Marko, membutuhkan biaya sangat tinggi. Selain itu, waktu yang diperlukan juga cukup lama. Padahal, pekan depan (22-24 April), mereka sudah menghadapi GP Emilia Romagna di Sirkuit Imola, Italia.

“Kami akan melakukan sejumlah update untuk balapan di Imola. Semoga ubahan itu bisa bekerja bagus. Jika mampu mengurangi berat mobil, kami bakal bisa mengimbangi Ferrari,” kata Marko.

“Tetapi yang terpenting saat ini adalah mengatasi masalah daya tahan. Jika Anda memiliki mobil cepat tetapi tidak mampu mencapai garis finis, sama saja bohong.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Carlos Sainz Siap Perbarui Kontrak Ferrari Jelang Race di Imola
Artikel berikutnya Ferrari Kini Menjadi Mercedes Baru

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia