Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Williams Menilai Target Aston Martin Terlalu Ambisius

CEO sekaligus Prinsipal Williams, Jost Capito, melihat target Aston Martin meraih gelar dalam lima tahun mendatang terlalu ambisius.

Jost Capito, CEO, Williams, in the team principals Press Conference

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mulai tahun depan, Formula 1 akan menerapkan regulasi baru, yang disinyalir bakal membuat persaingan lebih menarik dan setiap pabrikan akan bertarung dalam jarak yang dekat.

Regulasi itu dibuat untuk mengakhiri dominasi Mercedes dan Red Bull Racing dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, penerapan batasan anggara juga diterapkan agar tak ada tim yang merasa sulit menandingi yang lain karena minimnya sumber daya yang mereka miliki.

Itu membuat beberapa tim optimistis dapat mengejar kesuksesannya, termasuk Aston Martin. Di mana para petinggi tim yang berbasis di Silverstone, Inggris, itu meyakini mereka bisa meraih gelar dalam lima sampai enam tahun ke depan.

Tetapi, Capito meragukan hal tersebut dan menilainya terlalu berlebihan karena masih banyak yang harus dilakukan dalam mencapai kesuksesan, meski regulasi alami perubahan besar.

Menurutnya, Aston Martin saat ini tak berbeda jauh dengan Williams, walaupun mendapatkan hasil yang lebih baik sepanjang tahun ini.

George Russell, Williams FW43B, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

George Russell, Williams FW43B, Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Ditanya apakah enam tahun ke depan cukup bagi Williams dan Aston Martin untuk memperjuangkan titel, Capito mengatakan: “Saya bisa mengatakan itu target yang terlalu ambisius, jika melihat di mana tim berada saat ini.

“Kami memiliki situasi yang tak jauh berbeda dengan Aston Martin dan untuk mencapai tahap itu dalam enam tahun ke depan, saya pikir itu target yang sangat berlebihhan.

“Seluruh tim mengalami peningkatan. Kami tidak bertaring dengan tim yang hanya berjalan di tempat. Tim terbaik melakukan yang terbaik untuk tetap berada di atas.

“Jadi, kalau ingin mengejar ketertinggalan harus bekerja lebih cepat dari sisi rekayasa teknologi (engineering). Jika tidak maka kami tak bisa mengejar, maka gap semakin lebar. Perlu waktu untuk mempersiapkan semua proses baru, infrastruktur, dan sebagainya.”

Baca Juga:

Ada perbedaan besar antara Williams dan Aston Martin pada tahun ini. Di mana Aston Martin alami penurunan dibandingkan tahun lalu, yang mana Racing Point dapat memperjuangkan posisi ketiga dalam klasemen konstruktor.

Sedangkan Williams terlihat alami peningkatan, dan itu terlihat di Grand Prix Hungaria, ketika dua pembalap mereka, George Russell dan Nicholas Latifi, berhasil bertahan di posisi 10 besar.

Aston Martin yang terlihat kesulitan tahun ini akibat perubahan regulasi pada bagian belakang mobil yang berdampak pada mobil dengan rake (sudut dari perbedaan tinggi bagian depan-belakang mobil) rendah.

“Ini adalah tahun yang sangat kontroversial dengan aturan aerodinamika melalui potongan di bagian bawah bodi mobil,” kata pemilik Aston Martin, Lawrence Stroll.

“Saya pikir semua orang cukup pintar untuk mengetahui melalui simulasi dan perhitungan mereka sendiri bahwa dua mobil dengan rake rendah, seperti kami dan Mercedes, kehilangan sekitar satu detik per lap.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fernando Alonso Ragu F1 Gelar Seluruh Balapan Tersisa Musim ini
Artikel berikutnya Gunther Steiner Persiapkan Haas ke Papan Tengah F1 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia