Bottas Dikejar Tim F1 Lain Setelah Diikat Alfa Romeo
Daya tarik Valtteri Bottas ternyata masih kuat meski gagal mempertahankan statusnya sebagai runner-up F1 musim lalu. Ketika Mercedes melepasnya, sudah ada beberapa tim yang membuka pintu.
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Bottas berstatus pembalap Formula 1 secara resmi pada 2013, setelah sebelumnya hanya jadi cadangan di Williams. Pada debutnya, ia hanya bertengger di peringkat ke-17.
Setelah mempelajari peta kompetisi F1, pembalap Finlandia tersebut tak memberi ampun lawan-lawannya sehingga bisa melesat ke P4. Sejak saat itu, ia tidak pernah keluar dari 10 besar klasemen akhir.
Menariknya, Mercedes justru merekrut Bottas ketika sedang mengalami penurunan performa pada 2016. Ia didapuk sebagai pengganti sang juara dunia, Nico Rosberg, yang memutuskan pensiun dini.
Namun, insting mereka tidak salah. Tanpa tekanan harus menyamai pendahulunya, ia berhasil menembus tiga besar di balik kemudi W08.
Selama lima tahun membela skuad pabrikan Jerman itu, Bottas memperoleh peringkat ketiga dan kedua, masing-masing dalam dua musim. Rapor terburuknya ranking kelima pada musim 2018.
Pria 32 tahun itu juga tak pernah merepotkan tim dengan ambisi juara. Ia bahkan rela menjadi tameng Lewis Hamilton sehingga bisa mengoleksi gelar bergengsi F1.
Dengan kualitas yang sudah terbukti, tentu saja banyak tim melirik pembalap yang kursinya direbut George Russell itu. Proposal pun berdatangan ke mejanya, bahkan setelah ia mencapai kesepakatan dengan Alfa Romeo.
Dalam podcast pribadinya, Bottas mengakui, “Saya menerima telepon dua hari setelah teken kontrak dengan Alfa Romeo.”
Tanpa menyebut identitas peminatnya, Bottas mengungkapkan tawaran mereka bahkan tidak lebih menarik daripada tim yang berbasis di Hinwil, Swiss.
“Kami menginginkan Anda dan kami bisa membayar separuh dari yang mereka bayar (Alfa Romeo). Saya jawab, ‘Kalian sedikit terlambat!’ Bagaimana pun, saya gembira dengan keputusan yang saya buat. Saya kira itu akan jadi sesuatu yang bagus,” tuturnya.
Mengenai perpisahan dengan Mercedes, pemilik nomor 77 itu lega telah hengkang karena target pribadinya tak tercapai di Brackley. Meski begitu, ia lega telah menjalankan pekerjaan dengan baik.
“Ketika saya bergabung dengan tim pada 2017, satu-satunya hal yang bisa saya pikirkan adalah memenangi kejuaraan dunia. Target itu tidak tercapai. Tapi, saya harus melihat dari sisi positif,” ucapnya.
“Saya berkembang sebagai pembalap dan manusia. Saya banyak belajar dan kami mencapai banyak hal hebat. Jadi masih ada banyak sisi positif di sana. Saya memetiknya seperti itu.”
Valtteri Bottas, Alfa Romeo Racing
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments