Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jenson Button Yakin McLaren Sedih Lihat Honda Juara Dunia

Mantan pembalap Formula 1, Jenson Button, yakin McLaren menyesal tidak melanjutkan kerja sama dengan Honda setelah melihat mereka juara bersama Red Bull Racing.

Honda kembali ke F1 pada 2015 lalu dengan menjadi pemasok power unit McLaren setelah absen selama enam tahun. Tapi, selama tiga tahun berjalan, proyek mereka tak membuahkan hasil, bahkan tak terlihat progres signifikan.

McLaren akhirnya memutuskan hubungan dengan Honda, dan kembali menggunakan mesin Renault. Sementara pabrikan Jepang itu bergabung dengan Toro Rosso yang berada di bawah naungan Red Bull.

Melihat proyek menjanjikan, ditambah sumber daya yang kuat, Red Bull akhirnya meninggalkan Renault dan mempercayakan area mesin mereka kepada Honda pada 2019.

Usai melewati dua tahun masa pengembangan, Red Bull dan Honda menemukan setelan yang tepat, Max Verstappen mampu bertarung dengan Mercedes sepanjang musim 2021 dan memenangi gelar juara dunia pertamanya dan juga bagi Honda sejak 1991.

Button yang saat ini menjadi pengamat ahli untuk Sky Sports F1, pernah balapan untuk McLaren saat masih menggunakan mesin Honda pada 2015 dan 2016.

Selama periode tersebut, Button tidak pernah finis lebih baik dari urutan keenam. Tapi, pada musim 2006-2008, ia juga pernah balapan dengan mesin Honda dan mendapatkan satu kemenangan serta satu podium pada 2006.

“Saya bersama mereka ketika proyek V6 turbo hibrida dimulai dan itu tidak mudah bagi mereka,” kata Button kepada Motorsport.com.

“Pada era hibrida, mereka berjuang keras saat kembali ke kejuaraan. Jelas, mereka tertinggal beberapa tahun dari pabrikan lainnya. Ada banyak sekali masalah keandalan.

“Saya pikir sangat disayangkan McLaren tidak bertahan dengan mereka. Sangat mudah bagi mereka untuk menuding ketika mereka tidak kompetitif dan mereka menunjuk ke bagian yang paling tidak dapat diandalkan, yaitu mesin.

“Tapi sekarang bergerak maju, bekerja dengan tim seperti Red Bull dan semua pengalaman mereka, tampaknya mereka telah menemukan kemitraan yang sangat bagus.

“Senang melihat Honda menang lagi, karena kemenangan terakhir mereka sebelum era bersama Red Bull adalah bersama saya pada 2006, sudah lama sekali dalam olahraga. Jadi, senang melihat mereka menang.”

Baca Juga:

Honda memutuskan untuk pergi dari F1 atas alasan finansial dan ingin mengalihkan anggaran ke proyek mereka yang lain, tapi tak menutup kemungkinan bakal kembali.

Sementara itu, Die Roten Bullen akan mengambil alih proyek power unit dari Honda setelah memiliki divisi Red Bull Powertrains.

Red Bull dan AlphaTauri akan terus menikmati dukungan dari Honda untuk pasokan power unit tahun depan sebelum Red Bull Powertrains bertanggung jawab penuh atas semua manufaktur dan servis mulai 2023.

Tapi, Jenson Button merasa sedih melihat Honda meninggalkan Formula 1 lagi, tapi ia memahami keputusan tersebut.

“Mereka sangat bersemangat dengan balapan mereka, dan sangat disayangkan melihat mereka pergi lagi,” ujarnya.

“Tapi saya sedikit tahu berapa banyak yang mereka belanjakan, dan itu merogoh kocek yang sangat dalam, jadi saya mengerti mengapa mereka ingin pergi. Sudah waktunya.

“Tetapi mereka memiliki tahun yang fantastis dalam olahraga dan itu indah bagi mereka, karena itu bukan perjalanan termudah bagi mereka dalam perjalanan ini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Cara Kerja Kamera Mini di Helm 10 Pembalap F1 2022
Artikel berikutnya Lewis Hamilton Dikabarkan Bakal Terlibat dalam Film F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia