Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Carlos Sainz Akui Terlalu Nekat Ambil Risiko di Q3 F1 GP Azerbaijan

Carlos Sainz sadar terlalu nekat mengambil risiko dalam kualifikasi ketiga F1 GP Azerbaijan. Pembalap Ferrari itu pun gagal mendapatkan pole position perdana musim ini.

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Mark Sutton / Motorsport Images

Putra pereli Carlos Sainz Sr. itu sempat berada di posisi teratas tabel waktu tercepat di sirkuit jalan raya Baku, Sabtu (11/6/2022). Ia mencoba menambah kecepatan dan mengemudi melewati batas maksimal F1-75.

Pilot berpaspor Spanyol itu bahkan nyaris menabrak dinding. Walaupun bisa menghindar, ia tak mampu mempertahankan posisinya dan terlempar ke urutan keempat.

Sainz akan memulai balapan dari baris kedua berdampingan dengan pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen. Rekan setimnya, Charles Leclerc menggondol pole position.

“Sungguh frustrasi terutama ketika melihat evolusi trek saat turun kedua kalinya dalam Q3, dengan temperatur turun dan grip di trek meningkat. Itu yang terjadi ketika Anda melaju dan menemukan batas, apa yang terjadi ketika menguji diri Anda di sana,” katanya kepada Motorsport.com.

“Setelah lap pertama Q3, saya mengalami beberapa momen sangat dekat dengan dinding dan mungkin yang kedua mencoba membersihkan semua. Saya melakukan kesalahan.

“Itu merugikan saya, tapi saya masih dalam pertarungan. Saya masih membuat kemajuan, jadi saya akan mengambil sisi positif.”

Sainz tidak mau larut dalam kekecewaan. Ia belajar dari kesalahan sehingga tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama saat balapan.

Baca Juga:

“Baku seperti ini, pas dengan batas. Itu mungkin di mana saya kekurangan pengalaman dengan mobil ini, menjadi pas pada limit atau menemukan persepuluh detik terakhir dalam Q3 saat mengaspal kedua kalinya,” ia melanjutkan.

“Yang penting sekarang adalah saya di sana. Saya membuat kemajuan dan besok, saya kira kami berada dalam pertarungan. Kami punya kesempatan bagus untuk memulihkan prestasi.”

Mantan pembalap McLaren itu menjelaskan ide untuk ambil risiko timbul sejak latihan bebas. Ia merasa sudah mengenal karakter mobil.

“Saya memikirkan margin kecil pada latihan bebas Jumat dan FP3, untuk memastikan kalau saya sudah tahu mobil sebelum mendorongnya ke batas. Setelah beberapa momentum pada balapan terakhir, saya memutuskan untuk mengambil pendekatan ini,” ujarnya.

“Sejujurnya, dalam latihan, saya selalu merasa dalam jangkauan. Saya hanya tahu kalau perlu mengambil sedikit risiko lagi dalam kualifikasi. Sesaat setelah saya mulai mengambil itu, saya dalam duel dengan Charles dan duo Red Bull. Itu hanya penampilan terakhir di mana saya hanya ingin menemukan sedikit lagi dan ternyata tidak.”

Sainz mencoba melaju tanpa memanfaatkan mobil di depannya karena sudah yakin dengan strategi dan pilihan ban.

“Sejujurnya, itu pilihan saya. Sepanjang kualifikasi cukup konsisten dari posisi trek dan persiapan ban. Jadi saya tahu telah memberi 0,15 detik di trek lurus karena ini, tapi persiapan ban dan udara bersih di depan juga penting. Sudah jadi tujuan saya untuk maju dan mencoba mendapat lap bersih,” katanya.

“Jadi kami akan menganalisis dan mungkin yang lain lebih baik, tapi maksud saya tentang kesalahan, bukan posisi trek.”

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aston Martin Temukan Penyebab Kegagalan Lance Stroll di Q1
Artikel berikutnya Hasil F1 GP Azerbaijan: Red Bull Sempurna, Ferrari Apes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia