Makiannya Beredar, Leclerc Akui Lakukan Kesalahan
Charles Leclerc mengakui keteledorannya dalam GP Turki. Pembalap Ferrari tersebut mesti membayar mahal dengan kehilangan peluang naik podium untuk ketiga kalinya dalam F1 2020.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Pria 23 tahun itu merupakan sosok yang keras terhadap diri sendiri. Sepanjang balapan di Istanbul Park, Minggu (15/11/2020), ia melakukan beberapa kesalahan, di antaranya start buruk dari urutan ke-14. Namun, yang membuatnya sangat marah terjadi ketika bersaing dengan Sergio Perez untuk memperebutkan posisi runner-up.
Driver Racing Point BWT Mercedes itu telah menggunakan ban intermediate melakukan blunder di tikungan kesembilan, sehingga membuka jalan bagi Leclerc untuk melaju. Beruntung Perez berhasil mendapat traksi lebih baik ketika keluar dari tikungan dan berhasil mendekati lawannya di trek lurus.
Saat kedua pembalap mengerem di belokan akhir, pilot asal Monegasque, Prancis, melebar sehingga diasapi Perez dan rekan setimnya di Ferrari, Sebastian Vettel. Finis di posisi keempat tentu saja bukan sesuatu yang diharapkannya setelah kerja keras yang dilakukan sepanjang lomba.
Tak heran kalau ia melontarkan sumpah serapah lewat radio komunikasi dengan tim yang kini tersebar. Leclerc mengkritik diri sendiri dan menyebut bahwa itu kesalahan terbesar setelah crash di Baku tahun lalu.
Ketika tim memberi selamat atas posisi keempat, penghuni peringkat kelima klasemen sementara F1 2020 tersebut malah menjawab dengan kasar.
“Saya melakukan pekerjaan buruk. Saya melakukan pekerjaan buruk. Saya melakukan pekerjaan sangat buruk,” ujarnya.
Saat tim mencoba menenangkannya dan meminta mematikan radio, Leclerc kembali berbicara,”Saya minta maaf. Saya sangat bodoh, seperti saat di Baku.”
Beberapa jam setelah balapan usai, pembalap yang mengklaim bahwa kesalahan membuatnya lebih maju itu, mengevaluasi performanya. Ia menyebut tak seharusnya mencoba bertahan di jalur basah di trek.
“Pada tikungan sembilan, kami sangat kompetitif dan Sergio di lap itu membuat kesalahan. Jadi di tikungan 10, saya mencoba membalap dari luar, tapi grip sangat buruk. Racing Point secara umum dengan slipstream sangat cepat di lintasan lurus, jadi dia mampu melaju di sisi kanan, dan saya mengunci di akhir,” katanya.
“Jujur, ketika melihat data, saya tidak melakukan sesuatu yang gila. Braking point sama, tekanan sama, tapi jelas lebih basah di bagian dalam. Jadi itu sepenuhnya kesalahan saya. Saya seharusnya mengantisipasi itu, jadi saya meluncur lurus. Sangat sulit membuat sudut, di mana saya beruntung dapat melakukannya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments