Celestino Vietti Temukan Cara Terbaik Sukses di Moto2
Pembalap Sky Racing Team VR46, Celestino Vietti, mulai memahami bagaimana cara kerja di Moto2 agar dapat meraih kesukesan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Celestino Vietti mulai menunjukkan konsistensi dengan meraih finis di zona poin dalam tiga balapan terakhir sebelum jeda musim panas.
Sebelumnya, Vietti kesulitan untuk mencatatkan hasil bagus karena masih harus mempelajari banyak hal, mengingat ini musim pertamanya di kelas Moto2.
Pembalap 19 tahun itu mengakui belum beradaptasi sepenuhnya, dan masih berkendara seperti saat tampil dalam Moto3.
Namun, perlahan pembalap jebolan akademi VR46 itu yakin bisa menggeber motor dengan kuat dalam waktu dekat.
“Terkadang saya masih berkendara seperti di Moto3, saya masih harus beradaptasi dengan lebih baik lagi, dan menemukan kenyamanan,” kata Vietti kepada Gpone.
“Ada dua atau tiga hal yang tak bekerja dengan baik, dan saya mengalami kesulitan di Le Mans, Mugello dan Sachsenring.
“Namun, saya senang dengan hasil tes di Barcelona, dan kam mengumpulkan banyak data yang dapat membantu kami. Feeling saya di Assen juga sangat bagus.”
Berstatus sebagai rookie, Celestino Vietti menyadari ia harus menimba ilmu dari pembalap yang lebih berpengalaman di kelas tersebut.
Bertandem dengan Marco Bezzecchi, yang juga rekannya di VR46 Academy, membuat pekerjaan pembalap asal Italia itu semakin mudah.
“Tentu saja, memiliki Marco di sisi saya sangat membantu. Saya harus berusaha sedikit lebih cepat sesegera mungkin, karena jika kami berhasil bermain sebagai sebuah tim, maka kami dapat saling membantu,” ujarnya.
“Misalnya, dalam balapan di mana saya bisa lebih dekat dengannya seperti di Qatar dan Assen, itu adlaah akhir pekan yang bagus bagi saya.
“Kami bisa melakukan lap secara bersamaan, saling membantu dan kami berdua juga saling mendorong satu sama lain.”
Beralih dari Moto3 ke Moto2 yang memiliki setelan motor mendekati MotoGP, membuat Celestino Vietti memahami banyak hal baru.
Terutama dari cara berkendara dan berkomunikasi dengan tim, selain itu ia juga harus terlibat dalam berbagai hal demi meningkatkan performa motor.
“Perbedaan terbesar adalah ban. Itu membutuhkan cara berkendara yang berbeda. Ban di ketegori ini lebih keras dan lebih mudah bagi Anda untuk terjatuh. Jadi, Anda membutuhkan konsistensi,” ucap Vietti.
“Kualifikasi juga berbeda, di Moto3 Anda bisa menekan hingga batas maksimal dan mendapat lap bagus. Di Moto2, Anda tidak boleh terlalu menekan. Jika tidak, itu tidak akan memberi apa yang Anda inginkan.
“Ini hanya soal memahami motor, bagaimana perilakunya, Anda harus membuat keputusan tepat dan konsisten, daripada mencoba melakukan hal yang gila.”
Celestino Vietti, Sky Racing Team VR46
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments