Crew Chief Klarifikasi Insiden Wearpack Quartararo
Diego Gubellini, kepala mekanik Fabio Quartararo, angkat bicara soal baju balap El Diablo yang terbuka pada MotoGP Catalunya akhir pekan lalu.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Kemenangan Miguel Oliveira di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (6/6/2021), diwarnai insiden wearpack Quartararo.
Pada lap-lap akhir balapan pembalap Yamaha itu melebar dan keluar lintasan di Tikungan 1 serta 2. Tak lama, sorotan kamera memperlihatkan baju balap yang dikenakannya terbuka.
Meski dapat finis, Quartararo dijatuhi penalti tambahan 3 detik atas pelanggaran wearpack, bahwa ia tidak menggunakan ritsleting dengan benar.
Dua hari usai balapan, Alpinestars merilis hasil investigasi awal, yang pada intinya menyatakan semua perangkat keselamatan pada baju balap Quartararo, termasuk ritsleting berfungsi normal.
Produsen wearpack yang berkantor pusat di Italia itu juga mengklaim sistem air bag tidak mengembang, lantaran Quartararo tak mengalami situasi kecelakaan.
Demi meredam spekulasi, Gubellini yang telah menjadi Crew Chief Quartararo sejak memperkuat Petronas SRT, mengklarifikasi bahwa pembalapnya telah menutup ritsleting baju balapnya dengan benar.
Gubellini juga membahas masalah chest protector. Dia menyatakan, pelindung dada itu terbang ketika Quartararo tengah berupaya menutup ritsleting wearpack-nya.
“Untuk memperjelas,” tulis Gubellini melalui akun media sosial di Facebook.
“Pada awalnya, Fabio menutup baju balapnya dengan benar (seperti yang dikonfirmasi oleh (kamera) on board.
“Baju balap itu tiba-tiba terbuka saat (Quartararo) mengerem di Tikungan 1, dengan 4 lap tersisa.
“Fabio keluar di (Tikungan) 1 dengan 3 lap tersisa, kehilangan 0,7 detik.
“Dalam upaya untuk menutup baju balapnya, pelindung depannya terbang karena kecepatan.
“Fabio menyelesaikan balapan di posisi ketiga.
“Fabio dihukum (penalti waktu) 6 detik.
“Kami telah menerima hukuman dan sudah memikirkan balapan yang akan datang.”
Quartararo terlihat membuang chest protector-nya saat melewati Tikungan 3 pada Lap 21, tak lama setelah baju balapnya terbuka.
Aksinya itu mengundang kritikan dari juara dunia bertahan, Joan Mir, yang menyebutnya sebagai sangat berbahaya.
“Hal yang tidak normal adalah pelindung dada, di Tikungan 3, dia memindahkan tangannya dari stang dan melemparkannya,” ucap Mir.
“Ada pembalap yang datang dan pelindung dada terbuat dari plastik sehingga Anda dapat membuat situasi yang sangat berbahaya di Tikungan 3 saat membuka gas.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments