Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Damon Hill: Situasi Williams Sama dengan Ferrari

Legenda Formula 1, Damon Hill, penasaran sejauh mana dua tim, Ferrari dan Williams, melangkah di era mobil baru.

Nicolas Lafiti, Williams FW44

Foto oleh: Erik Junius

Si Kuda Jingkrak mencuri atensi berkat performa gemilang saat tes pramusim F1 Barcelona. Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr. konsiten berada di grup terdepan. Bahkan, pilot Monako memuncaki sesi tersebut pada hari kedua.

Bos Mercedes, Toto Wolff, dan dua pembalapnya, Lewis Hamilton serta George Russell, menganggap skuad Maranello ancaman besar musim depan. Lonjakan performa F1-75 juga disadari oleh tim lain.

Wajar saja kalau Ferrari menonjol karena mereka serius menggarap proyek mobil F1 2022. Bahkan, tim tersebut sampai mengorbankan pengembangan SF21.

Di antara mereka yang terkesan, ada Damon Hill yang mengapresiasi desain unik F1-75.

Sidepod dan badan bagian depan sangat unik, bagus sekali. Tapi, beberapa waktu lalu, saya mendengar desainer veteran yang melihat mobil Ferrari dan mengatakan, ‘Sepertinya bagian depan mengarah ke satu arah dan bagian belakang ke arah lain’,” juara dunia F1 1996 itu menjelaskan kepada RacingNews365.com.

“Jadi tidak ada yang tahu apa yang akan berfungsi dengan aturan baru. Ada banyak perbedaan antara tim-tim.”

Di tengah pujian yang diberikan kepada timnya, Prinsipal Mattia Binotto tak mau besar kepala. Ia menyebut terlalu dini memprediksi peringkat mereka berdasarkan hasil uji coba. Perlu melihat hasil beberapa balapan awal.

Pendapat Binotto beralasan karena potensi tim yang sebenarnya belum terungkap dalam tes pramusim. Mereka akan terus mengintai satu sama lain karena belum punya acuan apa pun. Kegelisahan pasti menyelimuti tim desain dan teknik.

Baca Juga:

“Tim-tim akan melihat satu sama lain dan mengatakan, ‘Mereka melakukan sesuatu yang berbeda di sayap depan. Salah atau benar? Apa yang mereka lakukan?’” Hill menambahkan.

“Jadi mereka akan melakukan banyak analisis dan membuat pertanyaan tentang satu sama lain dalam proses ini. Para desainer akan bertanya-tanya apakah mereka menemui jalan buntu atau sudah ada di jalur yang tepat.”

Selain Ferrari, perhatian Hill ditujukan kepada Williams yang menggeliat musim lalu. Mereka masih bisa mendulang poin meski fokus pada mobil F1 2022.

“Mobil Williams sangat radikal. Paket juga bagus. Mereka sedikit banyak seperti Ferrari juga. Ferrari mengalami kemunduran karena masalah power unit dan berada dalam mode reset. Williams juga di situasi yang sama,” ucapnya.

“Jadi mereka menyerah tahun lalu dan mengerahkan sebagian besar sumber daya pada mobil 2022. Jadi mereka punya mobil paling menarik.

“Jika Mercedes berpikir Ferrari lebih maju enam bulan, itu artinya Mercedes dan Red Bull mengeluarkan banyak energi pada pertarungan gelar tahun lalu. Kita lihat saja apa yang terjadi.”

Carlos Sainz Jr., Ferrari F1-75

Carlos Sainz Jr., Ferrari F1-75

Foto oleh: Alessio Morgese

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Variasi Desain Mobil 2022 Bikin Antusias Tiga Bos Tim F1
Artikel berikutnya Mercedes Rilis Safety Car dan Medical Car F1 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia