Demi Ferrari, Giovinazzi Pernah Tolak Tawaran Mercedes
Antonio Giovinazzi menepis kesempatan bergabung dengan Mercedes. Namun, pembalap Italia tersebut memilih Ferrari, tim yang jadi ikon Formula 1 di negaranya.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setelah jadi runner-up Formula 2 2016, Giovinazzi direkrut oleh prinsipal skuad Kuda Jingrak, Sergio Marchionne, dan dididik di Akademi Pembalap Ferrari. Baru satu tahun, ia lantas ditawari membalap dengan Sauber F1 sebagai pengganti Paschal Wehrlein.
Konon bos Mercedes, Toto Wolff, juga terkesan kepada performa Giovinazzi dan menyodorkan kontrak.
Kisah tersebut diungkap oleh Vito Giovinazzi, ayah pembalap 27 tahun itu, kepada La Gazzetta dello Sport.
“Pada akhir 2016, dia bergabung dengan Ferrari setelah teken kontrak dengan Sergio Marchionne. Di Melbourne 2017, pada awal kejuaraan, Maurizio Arrivabene mendatanginya dan menginstruksikan kalau dia akan ada di trek dengan Sauber untuk menggantikan Pascal Wehrlein, yang mengalami problem punggung,” Vito mengisahkan.
“Antonio juga berpartisipasi pada lomba Shanghai di China, tapi itu tidak berjalan dengan baik di sana. Tapi dia finis nomor 12 di Austria dan itu hasil bagus, bahkan Toto Wolff sempat memberikan ucapan selamat kepada saya.
“Sebelum diikat Ferrari, Toto menelepon saya dan menawarkan kontrak untuk Mercedes. Jika dia menerima, dia akan jadi pembalap cadangan dan bertarung di DTM. Tapi hati Antonio merah dan dia memilih apa yang dipikirnya benar.”
Musim ini, Giovinazzi baru mendulang poin semata wayang yang membuatnya duduk di peringkat ke-16 klasemen sementara. Dibandingkan pembalap lain, tentu torehan itu sangat sedikit.
Tapi prinsipal Alfa Romeo, yang dulu bernama Sauber, Frederic Vasseur melihat ada kemajuan dari kualitas pembalap tersebut. Ia lebih matang dan percaya diri serta siap menjadi andalan ketika Kimi Raikkonen mundur.
Vito menilai potensi putranya masih bisa digenjot. “Sejujurnya, saya setuju dengannya. Tapi saya kira, dia hanya menggunakan 80 persen dari potensinya. Dia masih bisa meningkat,” ia menandaskan.
“Dia ingin mengalahkan Kimi dalam kejuaraan tahun ini. Kalau dia lanjut mengemudi seperti ini dan jika keberuntungan dan strategi berpihak kepadanya, saya pikir dia mampu. Kualifikasi di Imola, salah pit stop di Bahrain dan Barcelona, lalu lintas di Monte Carlo, seandainya tidak ada itu semua, dia pasti punya 10 poin sekarang.
“Dia ingin bertahan di Formula 1 bertahun-tahun. Saat ini, dia sangat gembira bersama Alfa Romeo, tapi impiannya mengemudikan mobil di mana dia dapat bertarung untuk kejuaraan. Antonio selalu mengatakan kalau dia ingin melakukannya dengan Ferrari, tapi pintu tidak tertutup untuk siapa pun.”
Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41
Fotoğraf: Charles Coates / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments